RADARLAMPUNG.CO.ID - Tim Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik (ASIIN) telah menyelesaikan kunjungan ke jurusan S-1 Ilmu Komputer, Universitas Lampung (Unila).
Atas berakhirnya kunjungan ini berakhir pula penilaian ASIIN pada program studi Ilmu Komputer FMIPA Unila dalam pelaksanaan proses perkuliahan dengan standar internasional.
Tim akreditasi ASIIN yang dipimpin Prof. Dr. Markus Esch dari University of Applied Sciences Saar mengadakan final meeting dengan pimpinan Unila dan tim akreditasi Unila secara daring melalui zoom meeting.
Dalam pertemuan itu, Prof. Markus menyampaikan beberapa apresiasi positif yang diberikan, yaitu para pengajar dan staf akademik sangat penuh motivasi dan berdedikasi tinggi dalam mengelola program studi.
BACA JUGA:Lampung Timur Lumbung Investasi Sektor Pertanian, Berbagai Produk Unggulan Tampil di PRL 2023
Ia menilai, program studi ini telah memenuhi standar pengelolaan yang baik dan iklim perkuliahan antarmahasiswa dinilai sudah sangat baik.
Hal itu terlihat dari mahasiswa yang mampu bersinergi dalam proses perkuliahan dan memiliki hubungan yang baik antarsesame mahasiswa.
"Namun ada beberapa saran, seperti tenaga pendidik pada program studi Ilmu Komputer ditambah, serta perlu adanya kolaborasi yang masif dengan pihak industri," katanya.
Sementara Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Prof. Rudy, S.H., LL.M., LL.D., mengucapkan terima kasih kepada tim akreditasi ASIIN yang telah memberikan penilaian objektif dan konstruktif terhadap prodi S-1 Ilmu Komputer FMIPA Unila.
BACA JUGA:Breaking News, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung Terbakar Malam Ini
"Dengan telah dilakukan kunjungan ini menjadi menjadi landasan bagi Unila untuk menjadi world class university. Kunjungan ASIIN ini akan menjadi pengalaman berharga bagi Unila dalam pengelolaan manajemen mutu pendidikan," katanya.
"Apalagi menjadi menarik untuk mengetahui sudut pandang dari ASIIN untuk memberikan dampak lebih besar pada manajemen institusi pendidikan tinggi di universitas kami," tambah Prof Rudy. (*)