3. Pemberian Makanan :
Selama terapi penjemuran, saya memberikan burung jangkrik yang sudah disuntikkan dengan campuran mengkudu dan vitamin stimulan. Perut jangkrik yang disuntikkan ini mengandung cairan yang penting untuk membantu mengatasi lemak berlebih pada burung betina.
4. Penjemuran Kedua :
Jika betina masih tidak bertelur setelah penjemuran pertama, mengulangi proses yang sama. Ini adalah periode kedua dalam proses terapi.
5. Penjemuran Ketiga :
Jika pada periode kedua pun betina belum juga bertelur, melakukan penjemuran lagi. Usianya sekarang sudah mencapai 9 bulan, dan pada akhirnya, dia berhasil bertelur.
Kunci Keberhasilan :
Jangan ragu untuk mencabut indukan burung murai batu dari kandang jika dia tidak kunjung bertelur selama satu bulan, terlepas dari apakah dia berlemak atau tidak.
BACA JUGA:Unila Resmi Beri Anugerahi Doktor Honoris Causa Pada Gubernur Lampung Arinal Djunaidi
Penjemuran selama 7 hari tanpa mandi dan pemberian makanan yang sesuai, seperti jangkrik yang disuntikkan dengan campuran mengkudu dan vitamin stimulan, merupakan kunci keberhasilan.
Perlu mengingatkan bahwa burung murai batu kita tidak selalu harus diperlakukan dengan lembut. Terapi penjemuran ini dapat membantu mengatasi masalah bertelur, terlepas dari apakah burung berlemak atau tidak. Jadi, jangan ragu untuk mengambil tindakan jika burung Anda mengalami kesulitan dalam bertelur.
Setelah mengatasi permasalahan yang disebutkan di atas, langkah selanjutnya adalah meningkatkan produksi atau perkembangbiakan burung murai batu.
Hal ini dapat dicapai dengan memberikan pakan yang kaya nutrisi, seperti kroto, jangkrik, dan ulat kandang sebagai alternatif bagi ulat hongkong.