RADARLAMPUNG.CO.ID – Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Tanggamus, Lampung melakukan upaya meminimalisir dampak kemarau akibat fenomena El Nino,
Yaitu dengan memaksimalkan penggunaan pompa air bila masih ada sumber air di wilayah .
”Selain itu, untuk membantu petani telah disiapkan bantuan benih pada musim tanam berikutnya,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Tanggamus Catur Agus Dewanto.
Dilanjutkan, wilayah dengan potensi kekeringan terbesar adalah Kecamatan Talang Padang seluas 68 hektare.
BACA JUGA: Kemarau Panjang Dampak El Nino, Ratusan Hektare Sawah di Tanggamus Lampung Gagal Panen
BACA JUGA: Tolong! Para Petani di Lampung Ini Terancam Gagal Panen
Kemudian Pematang Sawa seluas 41 hektar, Bulok 16 hektare dan Kecamatan Pugung 12 hektare.
Penanaman padi tetap dilaksanakan untuk wilayah yang masih memungkinkan. Terutama di kawasan yang ketersediaan airnya masih cukup.
”Antisipasi wilayah yang masih ada pertanaman supaya terhindar dari gagal panen yaitu dengan mengoptimalkan penggunaan pompa bila masih ada sumber air,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, kemarau panjang akibat dampak El Nino menyebabkan ratusan hektare sawah di Tanggamus, Lampung puso atau gagal panen.
BACA JUGA: Ini Link Penerima BLT El Nino 2023, Cek Apakah Kamu Dapat Rp 200 Ribu
BACA JUGA: Cara Daftar BLT El Nino Rp 200 Ribu Lewat Hp, Begini Tahapannya
Dampak El Nino menyebabkan kekeringan pada lahan sawah seluas 658 hektare (Ha).
Untuk katagori ringan sebanyak 204 Hektare, sedang 235 Ha, berat 73 Ha dan puso atau gagal panen 147 Ha.
Pada bagian lain BMKG memperkirakan musim kemarau panjang di Indonesia bakal berakhir pada Oktober 2023.