Pada masa itu larangan ini berlangsung hingga Perjanjian Oslo.
Buah semangka menjadi simbol protes Masyarakat Palestina setelah Perang Enam Hari hingga Perjanjian Oslo tersebut.
Jika kita perhatikan, hal ini sejalan dengan warna pada buah semangka mulai dari kulit, daging buah hingga bijinya.
Dalam satu irisan buah semangka, dagingnya berwarna merah cerah.
BACA JUGA: Modal Rp 1.000 Paru-paru Sehat dan Bersih Dari Nikotin, Begini Caranya
Kemudian pada kulitnya ada beratur warna hijau dan juga warna putih.
Dan semangka yang identik dengan bitnik-bintik biji berwarna hitam.
Semua itu dimaknai sebagai elemen warna yang sama dengan bendera Palestina.
Sebagai pengetahuan tambahan, semangka dikenal sebagai buah popular di sana.
Buah semangka tumbuh subur di wilayah Palestina mulai dari Jenin hingga Gaza.
Menariknya lagi, buah yang identik dengan rasa manis dan menyegarkan ini menjadi bagian dari identitas dan bagian dari negara Palestina.
Penggunaan semangka sebagai simbol juga terjadi pada saat peristiwa intifada kedua, tepatnya pada tahun 2007 lalu.
Semangka yang kemudian lebih sering muncul dalam berbagai karya seni dan grafiti.
BACA JUGA: Masyarakat tak Bisa Sembarangan Gunakan Air Tanah, Wajib Izin ke Pemerintah, Ini Syarat Pengajuannya
Kemudian poster yang menggambarkan bentuk perlawanan rakyat Palestina kepada zionis Israel.