Selain itu, biaya tenaga kerja dan waktu penanaman juga bisa dikurangi dengan penggunaan mesin ini.
Dengan banyaknya keuntungan yang diberikan tentunya akan semakin menambah nilai lebih dari penggunaan mesin transplanter ini pada budidaya pertanian.
2. Mesin Combing Harvester
Combing Harvester merupakan mesin yang fungsinya bisa dikatakan sebagai mesin panen all-in-one.
BACA JUGA:Cara Menanam Cabe Rawit dengan Teknik Semi Organik di Musim Kemarau
Pasalnya, mesin ini memungkinkan kita untuk melakukan proses panen tanaman seperti padi untuk dilakukan dalam satu kali pengerjaan saja.
Mesin ini benar-benar mengombinasikan dari setiap proses panen yang biasanya dilakukan secara bertahap dan satu persatu.
Mulai dari pemotongan, pengangkutan, perontokan gabah, sortir, hingga pengemasan pada karung atau goni.
Dengan adanya mesin super ini tentunya akan semakin mempersingkat waktu panen dan juga memangkas biaya panen yang dikeluarkan.
BACA JUGA:5 Negara dengan Sistem Pertanian Terbaik di Dunia: Indonesia Tampil di Peta Pertanian Global
Hebatnya lagi mesin ini diklaim mampu menghasilkan gabah padi dengan tingkat kebersihan yang lebih dari 90%.
3. Springkler
Bagi yang belum tahu, springkler merupakan alat yang digunakan untuk menyemprotkan air ke tanaman dengan volume yang tinggi dan jangkauan yang luas.
Alat ini akan selalu berputar untuk menyemprotkan air melalui nosel yang dimilikinya.
BACA JUGA:5 Tanaman Sayur yang Menguntungkan untuk Petani Pemula
Dengan kecepatan yang cukup tinggi sehingga bisa menghasilkan Jangkauan yang cukup jauh.