Mereka menggunakan bahan bakar solar dan biofuel sebanyak 393,6 juta liter dan mempekerjakan 23.342 pekerja.
Peralatan utama termasuk Komatsu PC4000, Liebherr 9400, WA900, HD1500, dan KE789.
PT Adaro Indonesia bekerja sama dengan PT Sapta Indra Sejati, PT Bukit Makmur Mandiri Utama, dan PT Putra Perkasa Abadi.
Pemegang saham terbesar adalah PT Alam Tri Abadi. Tambang ini beroperasi di Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
BACA JUGA:Tempat Ngopi Hits dan Kekinian di Bandar Lampung yang Mengusung Konsep Ala Bikers
3. PT. Borneo Indobara
Selanjutnya yang berada di urutan ketiga adalah PT Borneo Indobara yang mencapai produksi sebesar 36 juta ton batubara di tahun 2022.
Mereka menggunakan bahan bakar solar atau biofuel sebanyak 189,5 juta liter dan memiliki tenagaa kerja sebanyak 11,451 pekerja.
Dengan peralatan utama seperti Komatsu PC2000, HD785, dan KE789. Tambang ini bermitra dengan PT Sapta Indra Sejati, PT Cipta Kridatama, dan PT Energi Sinar Terang.
BACA JUGA:APBD Lampung Disahkan, Belanja Daerah Dipatok Rp 8,333 Triliun
Pemegang saham terbesar adalah PT Roundhill Capital Indonesia. PT Borneo Indobara beroperasi di Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan.
4. PT Bukit Asam Tbk
PT Bukit Asam Tbk berada di urutan keempat dengan produksi sebesar 35,5 juta ton batubara di tahun 2022.
Dengan menggunakan bahan bakar solar atau biofuel sebanyak 246,5 juta liter. Perusahaan ini mempekerjakan 7.500 pekerja.
BACA JUGA:Sakit, Mantan Wabup Lamsel Tak Hadir di Kasus Penggelapan Excavator
Peralatan utama melibatkan komatsu PC3000, HD785, dan KE789. PT Bukit Asam Tbk berkolaborasi dengan banyak PT lainnya.