RADARLAMPUNG.CO.ID - Kemendikbud Ristek melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menambahkan anggarannya bagi PTN yang berstatus PTN -BH.
Tak tanggung-tanggung, anggarkan yang digelontorkan Dirjen Dikti mencapai Rp 1,9 Triliun melalui Program Revitalisasi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum.
Plt. Dirjen Dikti Prof. Nizam mengatakan, Program Revitalisasi PTN-BH adalah upaya untuk mengakselerasi transformasi pendidikan tinggi melalui peningkatan kualitas lulusan, dosen, kurikulum, dan pembelajaran yang diukur melalui delapan Indikator Kinerja Utama (IKU).
"Anggaran ini diberikan kepada 21 PTN-BH melalui dua skema, yaitu Program Revitalisasi PTN bagi 16 PTN-BH dan Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi bagi 5 PTN-BH yang masuk top 500 universitas berkelas dunia," katanya, Senin, 4 Desember 2023.
BACA JUGA:Selamat! Tanggamus Raih 7 Penghargaan KPB Award 2023
Selain itu, penambahan anggaran ini menjadi komitmen pemerintah dalam berinvestasi pada pendidikan tinggi untuk membangun daya saing bangsa.
Di mana, penambahan investasi sangat penting untuk memperkuat kemandirian PTN-BH.
"Mudah-mudahan anggaran ini dikelola secara efektif dan efisien. Saya harap Bapak, Ibu Rektor dapat menjalankan programnya dengan baik dan dapat meningkatkan produktivitas PTN-BH yang telah disepakati melalui Indikator Kinerja Utama," tegasnya.
Diketahui, ada lima PTN-BH yang mendapatkan pendanaan sebagai pusat unggulan riset. Kelimanya yaitu UGM, ITB, IPB, UI, dan Universitas Airlangga.
Kelimanya diberi mandat untuk mengembangkan riset-riset di bidang perubahan iklim yang dikemas dalam lima tema yaitu pangan, energi, kesehatan, konservasi, bencana alam.
“Kelima tema yang sudah dipilih tersebut diharapkan dapat membangun impact yang nyata. Karena ini Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi, sehingga tentu yang menerima manfaat dari pusat riset ini tidak hanya lima perguruan tinggi saja tapi seluruh perguruan tinggi lain,” tandasnya.
Ditambahkan Sekretaris Ditjen Diktiristek Tjitjik Srie Tjahjandarie, pihaknya meminta para Rektor dan wakilnya mengoptimalkan anggaran tersebut sebaik-baiknya.
Sedangkan untuk teknis pencairan anggaran akan dimulai dengan penyaluran 80% pada tahap awal, yang harus dioptimalkan dengan baik oleh penerima anggaran.
BACA JUGA:Seorang Tersangka Diringkus Kasus Begal Sepeda Motor di Lampung Utara