Waduh! Ada 3 Kasus Kematian DBD di Pesisir Barat Lampung Meningkat

Selasa 27-02-2024,20:47 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : Yuda Pranata

Masih kata Suryadi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesbar juga dapat mengimbau sekolah/madrasah melakukan pemantauan jentik nyamuk disekolah dengan melibatkan murid yang ditunjuk.

Bahkan, melatih seluruh siswa untuk melakukan pemeriksaan jentik dirumah masing-masing serta melaporkan ke guru satu minggu sekali.

Begitu juga dengan semua Puskesmas untuk dapat berkoordinasi dengan Camat dan Lurah, serta Camat memerintahkan Lurah dan Peratin untuk menggerakan peran serta aktif masyarakat dalam upaya pengendalian penyakit DBD.

“Untuk Pekon-Pekon diluar titik fokus kasus positif DBD, bisa dilakukan fogging dengan cara swadaya masyarakat,” jelasnya.

BACA JUGA:Hoax, Video Viral Nenek Kelaparan di Tanggamus, Disebut Hanya Makan Rebusan Daun Singkong, Ternyata..

Suryadi menambahkan, saat ini petugas kesehatan diseluruh Puskesmas juga masih terus melakukan pemantauan terhadap pergerakan kasus DBD.

Sementara itu, untuk kasus terbanyak yang terlapor saat ini ada di Kecamatan Pesisir Tengah, dan juga sudah dilakukan fogging fokus pada titik yang terdapat kasus positif DBD dengan radius 100 meter, depan, belakang serta kiri dan kanan dari rumah yang terdapat jentik nyamuk DBD.

Dalam fooging dilakukan dengan radius 100 meter itu karena jarak terbang nyamuk penyebab penyakit DBD itu adalah 100 meter.

BACA JUGA:Vespa Mania Wajib Tahu, Lima Tips Memilih Oli Mesin yang Tepat Agar Tidak Cepat Rusak dan Selalu Gesit

“Waktu foggingnya juga disesuaikan dengan waktu nyamuk tersebut aktif yakni aktifitas tertinggi pada pukul 06.00-09.00 WIB, dan  pukul 15.00-17.00 Wib, selian itu juga telah dilakukan pmberian abate. Karena itu, dengan meningkatnya kasus DBD ini diharapkan kerjasama semua pihak untuk bersama-sama mengantisipasinya,” pungkasnya. (*)

Kategori :