Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda dalam hadits lain:“Barangsiapa yang membiasakan (menjaga) salat Dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan,” (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Di sisi lain, Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwa ibadah sholat Dhuha itu tidak harus dikerjakan delapan rakaat, enam rakaat maupun empat rakaat.
Apabila ada seorang Muslimin wal Muslimah yang menyempatkan diri untuk mengerjakan dua rakaat pun sebenarnya itu sudah cukup. Menurut beliau yang terpenting adalah mendirikannya.
BACA JUGA:Jelang Tayang, Film Troll Factory yang Dibintangi Son Suk Ku Rilis Poster Karakter Utama
Mendirikan salat sunnah Dhuha pun tak serta-merta harus membaca dengan Surat Ad-Dhuha padahal orang yang sudah berniat mendirikannya itu tidak hafal.
Apabila hanya hafal pada tiga surat Qul (Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas), maka tidak apa-apa membaca itu saja.
“Salat Dhuha kesempatan tidak harus delapan rakaat, tidak harus enam rakaat, tidak harus empat rakaat, dua rakaat. Dan tidak harus membaca wasyamsi wadhuha”kata Syekh Ali Jaber menjelaskan.
“Banyak jemaah curhat kepada saya, keluhannya apa saya tanya. Saya ingin salat Dhuha tapi saya tidak hafal wasyamsi wadhuha,”ungkap Syekh Ali Jaber.
BACA JUGA:5 Bacaan Doa yang Penting Dihafal saat Bulan Ramadhan
“Masa gara-gara tidak hafal tidak salat Dhuha, walaupun tidak hafal baca qulhu, asal Dhuha terjaga,”tegasnya.
Demikian penjelasan tadi berkaitan dengan kajian Islam tentang niat, bacaan dan keutamaan sholat sunnah Dhuha. Semoga bermanfaat. (*)