RADARLAMPUNG.CO.ID - Perempuan yang baru saja melahirkan sudah pasti harus memakan makanan bergizi untuk menyuplai kebutuhan nutrisi pada air susu ibu (ASI).
Ya, ASI berkualitas sangatlah dibutuhkan bagi anak baru lahir hingga masa pertumbuhan, yakni hingga usia dua tahun menurut anjuran dokter anak Indonesia.
Tak jarang ibu lebih memilih tidak diet dan memakan semua makanan bergizi untuk kebutuhan gizi ýang cukup, ini penting bagi perkembangan otak sekaligus untuk kekebalan tubuhnya.
Namun setelah si kecil lulus ASI atau anak berhasil untuk tidak menyusui tepat di usia dua tahun, bunda sudah boleh memikirkan untuk menjaga kembali keidealan tubuh bahkan sebelum memiliki anak.
BACA JUGA:Kembalikan Berkas, Mas BK Resmi Terdaftar Sebagai Kandidat Bakal Calon Wakil Bupati di PDIP
Sebab tak jarang ibu ýang tidak percaya diri karena bentuk tubuhnya yang semakin besar, bahkan orang dengan insecure akan merasa orang-orang mem-bully-nya karena kenaikan berat badannya.
Maka pemikiran tepat adalah untuk menjaga pola makan dan hidup sehat sudah harus diterapkan.
Biasanya, ibu yang dalam kondisi seperti ini adalah ibu pekerja dan kerap bertemu dengan banyak orang.
Walaupun insecure adalah bukan sikap yang baik, bunda juga harus lebih memikirkan kepuasan hati dan mental yang benar baik untuk diri sendiri tanpa memikirkan pendapat orang lain.
BACA JUGA:Penting! Begini Nasib Kelas 1, 2 dan 3 BPJS Kesehatan yang Dihapus
Meski begitu, jika tekad sudah bulat untuk melakukan diet maka bunda harus benar-benar menanamkan niat supaya program yang dilakukan tidak gagal.
Nah, berikut Radarlampung.co.id sampaikan tips diet, utamanya makanan yang harus dihindari bagi ibu pasca menyusui tanpa melakukan hal ekstrim dan berbahaya bagi tubuh dikutip dari berbagai sumber.
1. Hindari Makanan Berlemak Jenuh
Bagi bunda yang belum tahu, lemak jenuh ialah lemak yang berasal dari unsur hewani, seperti susu, mentega, daging sapi merah, kambing, minyak goreng, minyak kelapa, gorengan, es krim, hingga keju.
BACA JUGA:Progam Napasdapduk Rutan Kelas IIB Kota Agung Dapat Apresiasi Tim Penilai Internal Itjen Kemenkumham