RADARLAMPUNG.CO.ID - Tim dari Badan Geologi Bandung, melakukan peninjauan ke kawah keramikan, di kawasan wisata alam panas bumi di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) Senin 27 Mei 2024.
Tim yang berjumlah empat orang, yang didampingi langsung oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Barat Padang Prio Utomo, dalam rangka Pengecekan gas/Kadar Asap, pengecekan material erupsi Preatik kawah keramikan, dan pengambilan gambar tampak atas kawah keramikan di Pekon Sukamarga tersebut.
Turut serta mendampingi tim Geologi Bandung yang dipimpin Sofyan tersebut, Camat Suoh Daved Jakson, Anggota PAM Polsek BNS Aipda Sidik dan Aipda Ricoli, Anggota PAM Koramil Batu Brak Serka Irawan dan Serda Andi Yulizar, Polhu TNBBS Resort Suoh, Peratin Pekon Sukamarga Jaimin, Mitra WCS dan Pokdarwis Jagad Endah Lestari.
"Tim melakukan Lengambilan sample di dua titik, yaitu kawah keramikan dan kawah Nirwana di Wisata Jagad Endah Lestari guna menentukan jenis material yang disemburkan oleh kawah keramikan yang terjadi aktifitas erupsi Preatik pada hari Jumat tanggal 23 Mei 2024 sekitar pukul 08.45 Wib di kawah keramikan," ungkap Padang Prio Utomo.
BACA JUGA:Pengamanan WSL Krui Pro 2024, Polres Pesisir Barat Apel Gelar Pasukan Operasi Tuhuk Krakatau 2024
Ia menjelaskan, sebelumnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Lampung menerangkan letusan yang terjadi akibat adanya gempa vulkanik di wilayah sehingga terjadi aktifitas erupsi Preatik.
Diberitakan sebelumnya, warga di sekitar lokasi wisata Kawah Keramikan, di Pekon Suka Marga, Kecamatan Suoh, Jum’at 24 Mei 2024, sekitar pukul 08.30 WIB, dihebohkan dengan suara dentuman yang berasal dari salah satu kawah di spot wisata itu.
Letusan terjadi sebanyak tiga kali, letusan pertama mengeluarkan pasir, letusan kedua memuntahkan lahar dan letusan ketiga mengeluarkan asap tebal yang disebut-sebut wedus gembel sebagaimana yang kerap dimuntahkan Gunung Merapi di Pulau Jawa.
Untuk diketahui, Keramikan, Kawah Nirwana dan sejumlah danau yang kini menjadi destinasi wisata, kata dia, merupakan gunung purba yang meletus 26 Juni 1933, dimana mengakibatkan gempa bumi Liwa, Krui hingga Tanggamus. Letusan yang terjadi Jumat 24 Mei 2024 merupakan letusan pertama yang terjadi, sejak tahun 1933. (nop)