Mahasiswa yang masuk dalam kategori Masyarakat miskin ini akan diberikan pinjaman dana kuliah yang menunggak.
Kemudian pengembalian dana tersebut bisa dilakukan ketika si mahasiswa peminjam telah lulus dan mendapatkan pekerjaan.
Sementara sumber dana pinjaman setengah lunak berasal dari bank atau Lembaga keuangan dengan persyaratan yang berlaku di pasar internasional.
Tak semua orang paham tentang dampak positif dari utang luar negeri terhadap Pembangunan ekonomi dan peningkatan Tabungan Masyarakat.
BACA JUGA:Terbaru! Ini Daftar Lengkap HP Oppo yang Bakal Kebagian OS Android 15, Ada HP Kalian?
Sejumlah orang justru menganggap hal ini sebagai beban berat yang disodorkan kepada Masyarakat.
Utang luar negeri dianggap memberikan dampak negatif seperti krisis ekonomi yang pernah terhadi pada tahun 1997 sampai dengan 1998 lalu.
Nilai tukar rupiah yang lemah terhadap US Dolar dan mata uang dunia lainnya. Keadaan itulah yang membuat utang luar negeri Indonesia justru meningkat drastis dengan pembayaran yang sudah jatuh tempo.
Pada saat itu juga pemerintah mengambil kebijakanpenambahan utang baru yang menyebabkan pembayaran cicilan pokok dan bunga makin membengkak.
BACA JUGA:Amalkan Tiga Doa Ini Setiap Habis Sholat Agar Dimudahkan Rezeki untuk Menikah
Sehingga banyak yang beranggapan bahwa si kaya akan semakin kaya, dan si miskin akan tetap miskin.
Aliran utang luar negeri dapat meningkatkan pendapatan dan tabungan domestik. Hal ini disebabkan adanya hasil multiplier effect yang positif terhadap perekonomian.
Sehingga pertumbuhan ekonomi dan tabungan Masyarakat bisa meningkat sebagai dampak lanjutannya.
Adapun alasannya adalah aliran utang luar negeri itu sendiri mampu meningkatkan invesiasti lanjutan pendapatan dan tabungan domestik.
BACA JUGA:Alhamdulillah, Listrik di Lampung Pulih 100 Persen pasca Gangguan Transmisi
Itulah penjelasan tentang perbedaan pinjaman lunak dan pinjaman setengah lunak sebagai pinjaman luar negeri berdasarkan persyaratan. Semoga bermanfaat. (*)