Pasalnya, sampah yang terkumpul dari pembenahan sungai tersebut dipilih dan dipilah, dipisahkan sampah organik dan anorganik atau plastik.
BACA JUGA:Kunker di Tubaba, Pj Gubernur Tinjau Pasar Panaragan Jaya
BACA JUGA:45 Anggota DPRD Terpilih 2024 -2029 Akan Dilantik 19 Agustus 2024
Sampah organik yang sudah dipilah bisa dimanfaatkan untuk keperluan masyarakat seperti bahan pupuk kompos, tambahan pakan ternak, urban farming, bahkan bisa diolah menjadi biogas.
Sedangkan sampah anorganik akan dicacah menggunakan alat pencacah sampah yang BRI sediakan bagi masyarakat.
Setelah sampah dicacah lalu dijual kepada pengumpul sampah dan masyarakat pun memperoleh uang.
“BRI akan terus mendorong perubahan cara pandang masyarakat akan fungsi dan peran sungai dalam kehidupan dan masa depannya. Aliran sungai yang bersih dan tertata tidak hanya memperkecil potensi terjadinya banjir saat hujan. Lebih dari itu, sungai mampu memberikan dampak ekonomi dan menggerakan ekonomi masyarakat," imbuhnya.
BACA JUGA:Pemkot Metro Imbau Masyarakat untuk Pasang Bendera dan Umbul Umbul
BACA JUGA:Kapolres Pringsewu Ajak Media Bersinergi Ciptakan Iklim Kondusif Menjelang Pilkada
Catur menambahkan, pada saat bersamaan juga dilakukan kegiatan BRI Menanam.
Kegiatan ini berupa penanaman kembali atau penghijauan daerah kritis atau lahan kosong di sekitar sungai.
Pohon yang ditanam diutamakan pohon buah, industri atau tanaman keras yang bisa memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar.
Hal ini juga sekaligus memberdayakan kelompok masyarakat di lokasi penanaman pohon tersebut.
BACA JUGA:Tercatat, Ribuan Pengendara di Metro Mendapatkan Sanksi Lalu Lintas
BACA JUGA:BPBD Tinjau Persawahan yang Berpotensi Alami Kekeringan
“Penanaman dan Penghijauan tanaman keras di sekitar kawasan sungai. Penghijauan dan perawatan terhadap lingkungan padat penduduk serta menjadikan lingkungan sehat. Mendukung keseimbangan ekosistem air, dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan," tegas Catur. (*)