RADARLAMPUNG.CO.ID - Chef de Mission (CdM) kontingen Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024 Anindya Bakrie menegaskan bahwa perjuangan mendapat dua medali emas bukanlah perkara mudah.
Sebagai CdM, ia memprediksi bila kans mendapatkan medali emas dalam Olimpiade Paris 2024 harus dicermati hingga akhir pertandingan.
Sebab jika dari awal sudah ada riak-riak, baik dari media massa maupun media sosial, ini bakal mempengaruhi semangat atlet yang berjuang dalam ajang internasional tersebut.
Bahkan dua pekan sebelum keberangkatan ke Olimpiade Paris 2024, ia sudah sowan ke media-media.
BACA JUGA:Optimalkan Persiapan Fisik, Atlet Dance Sport Lampung Optimis Mendulang Medali di PON XXI
Tujuannya menyampaikan harapan menjaga semangat hingga akhir pertandingan dengan menurunkan ekspektasi terhadap atlet dalam mendapatkan medali.
Hal tersebut disampaikan Anindya Bakrie dalam Podcast Energi Disway Dahlan Iskan di lantai 43 Equity Tower.
Kepada Abah--sapaan Akrab Dahlan Iskan, Anindya Bakrie secara gamblang menceritakan perjalanan meraih dua medali emas dan satu perunggu di di ajang Olimpiade Paris 2024.
“Jadi memang salah satu yang sudah saya prediksi dari awal, kans kita mendapat medali emas itu 8 Agustus pak Dahlan. Sedangkan mulainya 26 Juli. Itu dari awal saya lihat ada dua minggu yang lumayan kalau misalnya ada apa-apa media ribut, sosmed ribut," kata Anindya Bakrie.
BACA JUGA:Demokrat Menyingkap Siapa Wagub RMD, Usung RMD-Jihan untuk Pilgub Lampung 2024
Ini yang membuat Anindya Bakrie keliling media, dua minggu sebelum ke Paris. Tujuannya bukan woro-woro. Namun menurunkan ekspektasi dan minta kepada media untuk menjaga ekspektasinya sampai ujung olimpiade.
Anindya Bakrie mengakui, sebagai CdM ia harus bisa menjadi semi psikiater yang memberikan motivasi sampai menjaga perasaan menghidupkan semangat atlet.
Kepada Anindya, Dahlan Iskan juga sempat menanyakan komentar sang ayah Abu Rizal Bakrie terkait keberhasilan dirinya yang juga sama mendapatkan dua medali emas.