Ini bisa memberi mereka keuntungan dalam hal pengorganisasian kampanye dan pengaruh.
Bukan rahasia, petahana umumnya memiliki dukungan dari berbagai aparatur pemerintahan dan tokoh-tokoh politik lokal, yang bisa memudahkan pelaksanaan program dan kebijakan yang mendukung kampanye mereka.
Petahana memiliki pemahaman dalam strategi kampanye dan dapat mengantisipasi tantangan yang mungkin muncul. Mereka tahu apa yang berhasil dan apa yang tidak dalam konteks lokal.
Dukungan Basis Loyal
Sementara, Samsul Hadi ada di urutan ketiga dengan elektabilitas dukungan sebesar 2,65 persen.
Angka ini tergolong rendah jika dibandingkan dua kandidat utama lainnya.
Namun, bukan berarti Samsul Hadi tak mampu mengubah peta persaingan.
Mantan Wakil Bupati dan Pj Bupati Tanggamus ini justru bisa memanfaatkan sisi positif menghadapi dua lawan tangguh.
Dia tetap bisa membangun basis loyal di eranya. Ini bisa menjadi modal penting dalam kampanye untuk menunjukkan pencapaiannya.
Berbekal pengalaman langsung dalam menjalankan pemerintahan.
Dari basis pemilih loyal inilah penggalangan dukungan, jejaring politik dan menjalin hubungan dengan tokoh-tokoh lokal berlangsung.
Samsul Hadi dapat menargetkan segmen-segmen pemilih yang mungkin kurang puas lewat propaganda ketidakpuasan dengan menawarkan solusi alternatif dan memposisikan dirinya sebagai pilihan terbaik.
Dibagian lain, dari survei juga tergambar tingkat ketidakikutsertaan sebesar 0,27 persen menunjukkan bahwa hampir seluruh pemilih terlibat dalam pemilihan.
Fenomena ini mencerminkan masyarakat Kabupaten Tanggamus memiliki kesadaran politik yang baik dan menunjukkan komitmen untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi.
pilkada Tanggamus, Saleh Asnawi, Dewi handajani,