Usaha Klaster Jeruk Ini Makin Berkembang Berkat Pemberdayaan BRI

Minggu 25-08-2024,11:53 WIB
Reporter : Yuda Pranata
Editor : Yuda Pranata

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa pemberdayaan Klaster Usaha merupakan pemberdayaan kepada kelompok usaha yang terbentuk berdasarkan kesamaan usaha, dalam satu wilayah sehingga tercipta keakraban dan kebersamaan dalam peningkatan maupun pengembangan usaha para anggotanya.

BACA JUGA:Pemkab Way Kanan Buka 79 Formasi CPNS 2024, 30 Posisi Disediakan untuk Pranata Komputer Ahli Pertama

BACA JUGA:DPP PAN Beri Rekomendasi Pasangan Ali Rahman-Ayu Asalasiyah Maju Pilkada Way Kanan 2024

Hingga akhir Juli 2024 tercatat BRI telah memiliki 31.488 klaster usaha yang tergabung dalam program Klasterku Hidupku. BRI juga telah menyelenggarakan 2.184 pelatihan dalam program Klasterku Hidupku tersebut.

Supari menambahkan bahwa program Klasterku menjadi salah satu bentuk strategi yang mengutamakan pada pemberdayaan.

"Secara umum, strategi bisnis mikro BRI di 2024 akan fokus pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan. BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada pelaku UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi,” kata Supari.

Sebagai informasi, hingga akhir Juni 2024 BRI tercatat berhasil menyalurkan kredit kepada segmen UMKM senilai Rp1.095,64 triliun atau setara 81,69% dari total penyaluran kredit BRI.

BACA JUGA:Heboh Foto Mirip Bahlil Di Samping Botol Minuman Seharga Motor, Refly Harun: Harus Ada Etika Kenegaraan!

BACA JUGA:Mie & Dimsum Kaki Lima di Bandar Lampung Wajib Dicoba, Surganya Kuliner Camilan dengan Harga Merakyat

Salah satu bentuk komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yakni dengan tetap mendorong penciptaan lapangan pekerjaan khususnya pada segmen UMKM melalui penyaluran kredit yang berkualitas.

Apabila dirinci, penyaluran kredit BRI kepada segmen UMKM mencapai senilai Rp1.095,64 triliun terdiri dari segmen mikro sebesar Rp623 triliun, segmen kecil Rp232,3 triliun, segmen konsumer Rp198,8 triliun dan segmen menengah senilai Rp41,5 triliun. (*)

Kategori :