Kenalkan Permainan Tradisional, KORMI Gelar STO Tingkat SD Se-Pesawaran

Selasa 27-08-2024,12:54 WIB
Reporter : Syaiful Mahrum
Editor : Yuda Pranata

PESAWARAN, RADARLAMPUNG.CO.ID - Dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) Ke-41, Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Pesawaran bekerja sama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dan Universitas Aisyiyah Pringsewu (UAP) menggelar Semarak Olahraga Tradisional (SOT) Tingkat SD Se-Kabupaten Pesawaran.

Kegiatan ini digelar di Lapangan Sepak Bola Gelora, Desa Kutoarjo, Kecamatan Gedongtataan, Selasa, 27 Agustus 2024.

Wakil Ketua KORMI Pesawaran Solikhin, S.Pd. menyatakan bahwa kegiatan ini untuk memperkenalkan permainan tradisional sekaligus menjaring atlet olahraga rekreasi.

"Diikuti 341 peserta dari 27 sekolah. Sebanyak 16 sekolah dari Kecamatan Gedongtatan, 1 sekolah dari Kecamatan Kedondong, 5 sekolah dari Kecamatan Negerikaton, dan 5 sekolah dari Kecamatan Tegineneng," katanya.

BACA JUGA:NasDem Dukung Saleh Asnawi - Agus Suranto untuk Pilkada Tanggamus 2024

BACA JUGA:Pantang Menyerah, Kini Reihana Gandeng Putra Sjachroedin ZP Maju Pilwakot Bandar Lampung 2024

Jenis perlombaan, kata Solikhin, ada empat permainan tradisional. ''Ada gobak sodor, balap karung, engklek, dan terompah atau bakiak," ujarnya.

Sementara Kadispora Pesawaran Fisky Virdous mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kali pertama digelar dengan melibatkan 27 sekolah dasar perwakilan empat kecamatan di Bumi Andan Jejama.

Fisky menjelaskan, terselenggaranya semarak olahraga ini berawal dari keprihatinan terhadap memudarnya permainan-permainan tradisional di kalangan anak-anak.

"Tentu hal ini juga bukan tanpa alasan. Kita lihat sekarang di era yang sudah serbadigital ini, anak-anak lebih tertarik memainkan jari-jarinya dengan gadget ketimbang bermain di luar," ucapnya.

BACA JUGA:Daftar Formasi CPNS 2024 Kemenkumham untuk Semua Lulusan Sekaligus Penempatan, Ini Rincian Lengkapnya

BACA JUGA:Ayu Asalasiyah: Perempuan Mendorong Way Kanan Semakin Maju

Menurut Fisky, selain merawat budaya kehadiran permainan tradisional sangat penting untuk membentuk generasi yang sehat melalui latihan gerak yang diperagakan dalam setiap permainan.

"Permainan tradisional ini dapat melatih gerak dan kerja sama di antara anak-anak. Tapi, kita lihat sekarang aturan mengenai permainan tradisional saja mereka banyak yang tidak tahu. Artinya, kita ingin agar permainan tradisional ini tetap dilestarikan," jelas Fisky.

Sedangkan Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Pesawaran Sunyoto menyatakan kegiatan ini bisa menjadi wahana untuk menjadikan olahraga sebagai suatu kebutuhan untuk menjaga kesehatan dengan aktivitas fisik.

Kategori :