RADARLAMPUNG.CO.ID - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Bandar Lampung mengaku tidak jadi melakukan uji lab terhadap makanan atau jajanan Latiaw yang diduga menyebabkan belasan siswa SDN 1 Durian Payung keracunan.
"Tidak jadi, jadi sepertinya tidak jadi di Lab BPOM," kata Doni mewakili Tim Informasi BPOM Bandar Lampung, Senin, 28 Oktober 2024.
Menurutnya, pihak kepolisian kini membawa pengujian tersebut kepada Laboratorium Kesehatan Daerah atau Labkesda Provinsi Lampung.
"Jadi pihak kepolisian melakukan uji lab ke Labkesda," ungkapnya tanpa memberikan penjelasan mengapa tidak jadi diuji BPOM.
Sebelumnya, Pemkot Bandar Lampung melalui Sekda Iwan Gunawan telah meminta semua sekolah mengintensifkan pengawasan terhadap jajanan anak-anak.
"Guna mencegah insiden keracunan makanan seperti yang dialami siswa dan siswi SD N 1 Durian Payung, kami minta pemantauan jajanan sekolah harus lebih diintensifkan untuk mencegah insiden serupa terulang lagi di kota ini," katanya, Minggu, 27 Oktober 2024.
Menurutnya, sudah seharusnya sekolah melakukan pengawasan ketat dan tidak lengah seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.
Untuk mencegah hal itu, Pemkot menjadwalkan bakal melakukan pemeriksaan acak sampel jajanan supaya hal ini benar-benar menjadi perhatian.
"Kami juga mengimbau para pedagang di sekitar sekolah untuk lebih memperhatikan kesehatan siswa dengan menjaga kebersihan makanan yang dijual. Oleh karenanya kami juga akan melakukan pengecekan makanan di sekolah secara acak," tegasnya.