Kunci keberhasilan Air Force terletak pada pendekatan yang inklusif dan kreatif.
Setiap platform memiliki karakteristik yang berbeda-beda, dan kami menyesuaikan strategi sesuai audiens. Instagram digunakan untuk menyajikan cerita visual.
TikTok untuk kampanye yang lebih santai dan menghibur. Sementara WhatsApp menjadi media komunikasi yang personal dengan tim relawan.
Tidak hanya itu. Kami juga membangun hubungan erat dengan media lokal dan nasional melalui Divisi Media Massa.
Siaran pers yang konsisten dan kredibel memastikan bahwa pesan Mirza-Jihan tetap relevan dan didengar oleh audiens yang lebih luas.
Salah satu langkah strategis yang tidak terlupakan adalah memanfaatkan momen debat publik untuk meningkatkan keterlibatan digital.
Saat debat berlangsung, kami mengadakan live streaming dengan infografis real-time yang meringkas poin-poin utama dari pasangan Mirza-Jihan. Hasilnya, tingkat interaksi akun resmi melonjak.
Mengubah Dukungan Virtual Menjadi Suara Nyata
Pada akhirnya, semua upaya ini membuahkan hasil. Pasangan Mirza-Jihan meraih 3,3 juta suara, atau sekitar 82,6% dari total pemilih.
Dalam pernyataannya di Graha Wangsa, pada 27 November 2024 lalu, Rahmat Mirzani Djausal menyampaikan apresiasi khusus untuk Air Force:
“Dalam waktu tiga bulan terakhir sebelum pemilihan, tim Air Force ini bekerja luar biasa. Dari 60% pengguna media sosial di Lampung, sebanyak 90% di antaranya telah memilih Mirza-Jihan berkat kerja keras dan strategi yang mereka jalankan.”
Sebagai bagian dari tim ini, saya merasa bangga melihat bagaimana kerja keras kami berkontribusi langsung terhadap kemenangan ini.
Bagi saya, ini bukan hanya kemenangan politik, tetapi juga bukti bahwa komunikasi digital yang baik bisa menjadi penggerak perubahan nyata.
Pelajaran dari Kemenangan Air Force
Kemenangan pasangan Mirza-Jihan adalah contoh nyata bagaimana partisipasi politik virtual bisa dioptimalkan.
Di tengah tantangan hoaks dan polarisasi, Air Force hadir dengan pendekatan yang transparan dan inklusif.