RADARLAMPUNG.CO.ID - Tidak hanya swasembada pangan. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Yandri Susanto berharap Kabupaten Pringsewu, Lampung dapat memaksimalkan keberadaan BUMDes.
Menurut Yandri, membangun desa tidak mesti menggunakan dana desa, APBN atau APBD.
Ia mencontohkan perkembangan Desa Kembang Belor di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Wilayah ini membuat desa wisata tanpa menggunakan dana desa maupun APBD. Keuntungan dari pengelolaan desa wisata dibagikan kepada masyarakat setempat.
BACA JUGA:Dugaan Penyimpangan Dana BUMDes Kalibalangan, Ini yang Dilakukan Polres Lampung Utara
BACA JUGA:Ternyata, BUMDes di Lambar Bisa Minta Hibah Kendaraan
“Pringsewu bisa meniru Desa Kembang Belor ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Yandri dalam Forum Diskusi Pendampingan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa di Taman Tirta Asri, Pekon Sriwungu, Kecamatan Banyumas.
Ia juga meminta bupati, camat dan kepala desa untuk memetakan potensi-potensi yang dimiliki.
Kemudian menonjolkan spesifikasi dari masing-masing desa yang ada.
Ia menyarankan pemetaan dan menonjolkan potensi-potensi desa menjadi pekon tematik.
BACA JUGA:Raih Saldo Gratis Lewat Pembagian Link DANA Kaget Hari Ini, Cairkan Hingga Rp 175 Ribu
BACA JUGA:Buka Kejutan Saldo DANA Kaget Rp 150 Ribu, Cairkan Tautan Gratis Tanpa Modal Hari Ini
Misalnya desa atau pekon tertentu khusus menonjolkan tomat. Kemudian menonjolkan potensi cabai atau khusus ikan mas.
“Jadi dari 126 pekon di Pringsewu ini bisa saling melengkapi. Karena jika semua desa atau pekon menanam cabai atau tomat, bisa menimbulkan inflasi. Harganya jadi tidak bagus dan justru dapat merugikan petani itu sendiri,” tegasnya.
Sementara, Forum Diskusi Pendampingan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa ini dihadiri anggota DPR RI Irham Jafar Lan Putra.