“Perawat dan bidan bekerja bukan hanya dengan tangan, tapi juga dengan hati. Di tangan saudara ada nyawa, ada harapan, dan masa depan,” ujarnya penuh empati.
Lebih lanjut, Rektor menyoroti berbagai persoalan kesehatan nasional seperti stunting, kematian ibu dan bayi, penyakit tidak menular, dan kesehatan mental.
Ia menegaskan bahwa lulusan UAP harus hadir sebagai agen perubahan, bukan sekadar pelaksana teknis.
BACA JUGA:Resmi, Universitas Aisyah Pringsewu Buka Prodi Keperawatan Program Magister
BACA JUGA:Fakultas Teknologi dan Informatika Universitas Aisyah Pringsewu Gelar Kuliah Pakar
“Jangan hanya bertanya, apa tugas saya. Tapi tanyakan, apa yang bisa saya lakukan agar masyarakat lebih sehat, agar yang lemah terbantu, dan agar sistem kesehatan kita lebih baik," tegasnya.
Menutup sambutannya, Rektor mengingatkan bahwa kesuksesan bukan semata soal gelar atau jabatan. Namun sejauh mana seseorang memberi manfaat bagi sesama.