Kolaborasi PKH-UIM Perkuat Program Penanggulangan Kemiskinan Lampung Selatan

RADARLAMPUNG.CO.ID– Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Lampung Selatan menggelar rapat koordinasi tingkat kabupaten di aula Universitas Indonesia Mandiri (UIM), menghimpun seluruh koordinator kecamatan dan pemangku kepentingan terkait untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan. 

Pertemuan strategis ini dihadiri oleh perwakilan kunci termasuk Koordinator Wilayah PKH Provinsi Lampung, Sekretaris Dinas Sosial setempat, serta pimpinan yayasan pengelola UIM.  

Fokus Peningkatan Kinerja dan Inovasi  

Slamet Riyadi, S.IP., M.IP selaku Koordinator Wilayah PKH Provinsi Lampung menekankan perlunya peningkatan kinerja proses bisnis PKH dan inovasi pendampingan bagi penerima manfaat (KPM). 

BACA JUGA:UIM Lampung Selatan Dorong Pelaku Wisata Tempuh Pendidikan Pariwisata

Ia menyatakan bahwa Kementerian Sosial RI sedang mengimplementasikan program terpadu—meliputi PKH, Bantuan Sembako, Sekolah Rakyat, dan PPSE—untuk menargetkan 2,1 juta keluarga pra-sejahtera di Lampung berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) 2025.  

Komitmen Pendidikan melalui KIP Kuliah  

Veronica Mieke, S.Pd., M.Hum selaku Direktur Akademik dan Kemahasiswaan Yayasan Battuta Bangun Negeri menyambut positif kolaborasi dengan PKH. 

Ia mengungkapkan bahwa UIM membuka akses pendidikan tinggi bagi anak penerima PKH melalui beasiswa KIP Kuliah, selaras dengan visi Sekolah Rakyat Presiden Prabowo Subianto. 

Mieke menegaskan bahwa intervensi pendidikan ini diharapkan memutus siklus kemiskinan menuju Indonesia Emas 2045.  

BACA JUGA:Top! Mahasiswa UIM Sabet Gelar Juara Kejurnas Bhayangkara Boxing Clash 2025

Sinergi Institusional  

Rakor ini mencatat tiga langkah konkret:  

1. Optimalisasi Pendampingan : 17 koordinator kecamatan akan menerapkan modul pendampingan berbasis digital  

2. Konvergensi Layanan : Integrasi data DTSEN dengan program bantuan perguruan tinggi  

3. Monitoring Berjenjang : Evaluasi triwulanan capaian indikator kemandirian KPM  

Kolaborasi PKH-UIM ini menjadi model inovatif pertama di Sumatra yang menggabungkan perlindungan sosial dengan mobilitas pendidikan tinggi. 

Data Kementerian Sosial menunjukkan 68% anak penerima PKH di Lampung Selatan berpotensi melanjutkan pendidikan vokasi—angka yang menjadi dasar penguatan kerja sama ini.  (*)