RADARLAMPUNG.CO.ID – Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, menekankan bahwa pengelolaan sampah harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, bukan sekadar program pemerintah.
Hal itu disampaikan Jihan saat meluncurkan Program Bank Sampah Sekolah SMA/SMK se-Kota Bandar Lampung di GSG SMAN 2 Bandar Lampung, Kamis, 21 Agustus 2025.
Jihan memaparkan, volume sampah di Provinsi Lampung mencapai 720 ribu ton per tahun. Sementara di Kota Bandar Lampung sendiri, rata-rata menghasilkan sekitar 800 ton sampah per hari.
Jika dihitung dari seluruh SMA/SMK di Bandar Lampung, sampah yang dihasilkan per hari bisa mencapai 31 ton.
BACA JUGA:Dorong Sektor Produksi Bergeliat, BRI Salurkan KUR Rp69,8 triliun ke 8,3 Juta Debitur UMKM
“Bisa dibayangkan, jika sampah di sekolah saja bisa selesai dikelola, betapa banyak sampah yang tidak lagi menumpuk di TPA. Ini pekerjaan besar yang menjadi kewajiban kita semua, bukan hanya pemerintah,” ujar Jihan.
Jihan juga mengingatkan, persoalan sampah plastik memiliki dampak jangka panjang, mulai dari mencemari laut, merusak ekosistem, hingga menjadi mikroplastik yang masuk ke rantai makanan manusia.
Sementara itu, Kepala OJK Provinsi Lampung, Otto Fitriandy, menegaskan bahwa Bank Sampah memiliki tiga manfaat utama, yakni manfaat ekonomi, pembentukan karakter, dan kesadaran lingkungan.
“Mengelola sampah memberikan manfaat ekonomi, melatih disiplin dan tanggung jawab, serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan melalui konsep 3R: reduce, reuse, dan recycle,” ujar Otto.
Otto berharap, nilai-nilai tersebut bisa tertanam kuat pada siswa. Sehingga, saat lulus dan terjun ke dunia usaha maupun masyarakat, mereka tetap membawa kepedulian terhadap lingkungan.
Sebagai bentuk dukungan nyata, acara diisi dengan penyerahan simbolis kerja sama dan tabungan Simpel dari perbankan kepada siswa, di antaranya:
- PT BRI kepada SMA Negeri 2 Bandar Lampung
- PT BNI KC Tanjung Karang kepada SMKN 1 Bandar Lampung
- PT Bank Mandiri Area Lampung kepada SMA Negeri 9 Bandar Lampung
- PT BSI Area Lampung kepada SMA Negeri 1 Bandar Lampung
- PT BPD Lampung kepada SMK Negeri 4 Bandar Lampung
Program Bank Sampah ini memungkinkan siswa menabung sampah yang sudah dipilah, seperti kertas, plastik, logam, dan kaca. Sampah yang disetorkan akan ditimbang, dicatat, lalu nilainya dikonversi menjadi saldo tabungan yang bisa diuangkan atau diakses secara cashless melalui QRIS.
Dengan hadirnya Program Bank Sampah Sekolah, Pemprov Lampung berharap terbentuk ekosistem pendidikan berbasis lingkungan hidup yang tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga memberi nilai tambah secara ekonomi bagi siswa dan sekolah. (*)