Di luar Sumatera, Hutama Karya membangun dan/atau mengoperasikan infrastruktur strategis yang menghubungkan pusat ekonomi dan destinasi wisata.
Pembangunan Jalan Tol Nusa Dua–Ngurah Rai–Benoa Paket 3 oleh Hutama Karya, yang sekarang dikenal dengan nama Jalan Tol Bali–Mandara sepanjang 12,7 km, mempermudah mobilitas wisatawan dan logistik pendukung pariwisata menjadi lebih lancar.
Tol Cawang–Priok menjadi penanda lompatan teknologi konstruksi perkotaan. Sebagai proyek tol pertama yang menggunakan teknologi Sosrobahu, tol sepanjang 15,66 kilometer ini menjadi pionir konstruksi jembatan tanpa mengganggu lalu lintas secara signifikan.
Teknologi revolusioner ini kemudian diadopsi secara global dan menjadi kebanggaan Indonesia di mata dunia.
BACA JUGA:Baru Satu Perusahaan Patuh, DLH Cabut Plang Sanksi UD Sumatra Baja
Hutama Karya juga mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui paket-paket jalan strategis di Kalimantan Timur, yaitu proyek IKN 5B Segmen Jembatan Pulau Balang – Simpang Riko sepanjang 13,275 kilometer, IKN 3A (Hutama–Adhi–Abipraya, KSO) sepanjang 9,275 km, dan IKN 3A-2 (Adhi–Hutama–Nindya–Abipraya, KSO) sepanjang 4,125 km.
Jaringan ini dirancang sebagai tulang punggung mobilitas orang dan logistik di ibu kota negara yang baru, sekaligus menghubungkan IKN dengan sentra ekonomi di sekitarnya.
Portofolio jembatan Hutama Karya menonjol pada bentang strategis yang menyatukan wilayah, memperlancar layanan publik, dan memantik aktivitas ekonomi baru.
Setiap jembatan dirancang sesuai karakter geografis—dengan pilihan bentang dan metode konstruksi yang mempertimbangkan keselamatan, kenyamanan berkendara, dan keandalan struktur jangka panjang.
BACA JUGA:Baru Satu Perusahaan Patuh, DLH Cabut Plang Sanksi UD Sumatra Baja
Jembatan Pulau Balang di Kalimantan Timur menjadi mahakarya teknologi Cable Stayed di Indonesia yang diresmikan pada 2024 lalu.
Dengan bentang utama 804 meter, jembatan ini menghubungkan Pulau Balang dengan daratan utama Kalimantan Timur, mempercepat konektivitas antarkawasan dan menjadi simpul penting menuju kawasan strategis.
Adapun Jembatan Suramadu menyatukan Jawa–Madura, membuka akses pasar dan layanan dasar yang lebih merata.
Menerapkan teknologi jembatan lengkung (arch bridge), Jembatan Rumpiang di Kalimantan Selatan sepanjang 753 meter menghubungkan Marabahan dengan Cerbon, menjadi landmark Kabupaten Barito Kuala dan simbol kemajuan infrastruktur Kalimantan Selatan.
BACA JUGA:Bocoran Link DANA Kaget Jumat Siang, Rezeki Buat Tambahan Saldo Dompet Digital
Adapun Jembatan Youtefa di Papua bukan hanya penghubung transportasi, tetapi juga ikon wisata baru, menumbuhkan kegiatan ekonomi lokal.