Usai acara, Ketua YBM PLN UPT Tanjung Karang, Japar Wahyudi, berkesempatan menyapa awak media. Wajahnya masih terlihat sumringah, seolah ikut merasakan kebahagiaan para penerima bantuan.
“Ini bukan sekadar program sosial,” ujarnya. “Ini bentuk kepedulian kami kepada sesama. Karena cahaya sejati bukan hanya berasal dari listrik, tapi juga dari hati yang peduli,” sambungnya.
Ia menambahkan, kegiatan seperti ini menjadi cerminan tanggung jawab moral dan spiritual PLN kepada masyarakat.
BACA JUGA:Universitas Teknokrat Indonesia dan AMD Dorong Inovasi Mahasiswa Lewat AMD Tech Gen 2025
“Kami ingin YBM PLN hadir bukan hanya lewat energi, tapi lewat empati,” katanya lagi.
Kata-katanya sederhana, tapi mengandung makna mendalam. Bahwa tugas PLN tak berhenti di tiang dan kabel, melainkan sampai ke nurani manusia.
Total bantuan yang disalurkan hari itu sebanyak 15 alat bantu gerak, ditambah satu motor roda tiga untuk program air isi ulang KUC.
YBM PLN ingin menyalakan lebih dari lampu: menyalakan semangat hidup. Karena ketika tangan dan kaki mungkin hilang, harapan tak seharusnya ikut padam.
Menjelang siang, acara usai. Para penerima manfaat berfoto bersama. Beberapa masih menatap alat barunya, seperti belum percaya itu kini milik mereka.