RADARLAMPUNG.CO.ID - Setiap hari Kamis, masyarakat Lampung didorong berbicara dalam bahasa daerahnya, sebagai bagian dari gerakan Kamis Beradat.
Program ini digagas Pemerintah Provinsi Lampung untuk menumbuhkan kebanggaan dan kecintaan masyarakat terhadap bahasa serta budaya lokal.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung, Thomas Amirico, mengatakan penggunaan bahasa Lampung setiap Kamis menjadi langkah sederhana namun berdampak besar.
“Berbahasa Lampung bukan soal formalitas, tapi cara kita menjaga jati diri di tengah arus global,” ujarnya.
BACA JUGA:Pegawai SPPG Diduga Alami Pelecehan dan Kekerasan Fisik dari Atasan, Lapor Polisi demi Keadilan
Gerakan ini juga sejalan dengan pelaksanaan Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) ke-IV pada 20–26 Oktober 2025, yang mengangkat tema pelestarian budaya dan identitas lokal.
Thomas menilai, pelestarian budaya tidak bisa hanya melalui seremoni, melainkan lewat kebiasaan yang terus diulang dalam kehidupan sehari-hari.
“Kalau anak-anak terbiasa berbicara bahasa Lampung, mereka akan tumbuh dengan rasa bangga terhadap budayanya,” katanya.
Selama PKD berlangsung, masyarakat dapat menikmati pameran seni rupa, lomba melukis, hingga pertunjukan tradisi dari berbagai kabupaten dan kota.
BACA JUGA:Bupati Way Kanan Lantik 24 Pejabat Baru, Termasuk Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Menurut Thomas, bahasa adalah pintu masuk memahami nilai-nilai adat seperti Pepadun dan Sai Batin yang menjadi identitas Lampung.
“Kalau budaya kuat, Lampung pasti maju,” tegasnya.
Ia berharap Kamis Beradat bukan sekadar program pemerintah, tetapi menjadi kebiasaan yang hidup di masyarakat.
“Budaya tidak akan bertahan kalau hanya dijadikan acara tahunan. Harus jadi bagian dari keseharian,” ujarnya.