RADARLAMPUNG.CO.ID – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bandar Lampung memastikan permasalahan kenaikan harga ikan yang terjadi belakangan ini bukan disebabkan oleh kelangkaan bahan bakar solar, melainkan akibat menurunnya hasil tangkapan nelayan saat musim terang bulan.
Kepala DKP Kota Bandar Lampung, Ricardo, menjelaskan bahwa fenomena naik-turunnya harga ikan di Pasar Gudang Lelang merupakan hal yang alami dan selalu terjadi setiap tahun, terutama ketika kondisi laut dipengaruhi oleh cahaya bulan purnama.
“Harga ikan memang sulit dikendalikan karena saat terang bulan ikan susah didapat. Itu fenomena alam atau cuaca, bukan karena solar atau faktor lain,” katanya, Senin, 27 Oktober 2025.
Dia menerangkan, pada periode terang bulan, ikan biasanya bergerak ke perairan yang lebih dalam, sehingga nelayan mengalami kesulitan dalam memperoleh hasil tangkapan. Akibatnya, pasokan ikan di pasar menurun dan harga pun ikut naik.
“Harga naik itu karena hasil tangkapan sedikit. Semua bergantung pada cuaca dan musim. Begitu kondisi laut kembali normal, hasil tangkapan juga meningkat,” jelasnya.
Ricardo menegaskan, hingga saat ini distribusi bahan bakar solar bersubsidi bagi nelayan di Bandar Lampung tetap lancar. Pihaknya juga terus memantau penyaluran di lapangan agar tidak ada kendala berarti.
“Untuk solar aman-aman saja karena nelayan kita mendapat subsidi. Rekomendasi penyalurannya sudah diatur melalui AKR dan Pertamina di SPBN. Sejauh ini belum ada laporan keluhan dari nelayan, terkait solar lalu mereka tak bisa melaut tidak ya,” tegasnya.
DKP Bandar Lampung juga mengimbau masyarakat agar tidak panik menghadapi fluktuasi harga ikan yang bersifat musiman ini. Pemerintah memastikan ketersediaan stok ikan akan kembali normal setelah kondisi laut membaik.