RADARLAMPUNG.CO.ID - Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) berhasil dievakuasi tim gabungan di wilayah Pemangku Kali Pasir, Pekon Sukabumi, Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat, Rabu siang, 29 Oktober 2025.
Proses evakuasi berlangsung dramatis dan penuh kehati-hatian, melibatkan tim medis satwa dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), TNI-Polri, Satpol PP, dan aparatur pemerintahan pekon.
Evakuasi dilakukan dengan pengawalan ketat dari awal hingga akhir karena satwa dilindungi tersebut masih hidup dan bersikap agresif akibat stres.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, penanganan dilakukan dalam dua tahap, dimulai dengan pemeriksaan dan pembiusan oleh dokter hewan bersama petugas BKSDA di lokasi jebakan.
Setelah kondisi harimau dinyatakan stabil, tim kedua membawa satwa itu menggunakan tandu menuju kendaraan BKSDA yang telah dilengkapi sangkar besi.
Harimau sumatera tersebut kemudian dievakuasi menuju Kantor Resort TNBBS untuk menjalani observasi dan perawatan lebih lanjut.
“Sudah selesai, saat ini tim masih dalam perjalanan menuju kantor TNBBS,” ujar salah satu aparat pekon yang memantau proses evakuasi di lokasi, Rabu siang.
Harimau tersebut sempat menjadi teror warga sebelum akhirnya tertangkap di wilayah Pemangku Kali Pasir, Pekon Sukabumi, Kecamatan Batu Brak, Selasa, 28 Oktober 2025.
BACA JUGA:PT BUKIT ASAM UNIT PELABUHAN TARAHAN: SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA 2025!
Satwa dilindungi itu masuk ke dalam kandang jebak besi yang dipasang tim gabungan BKSDA, TNBBS, TNI, Polri, dan masyarakat setempat di area perkebunan warga.
Jebakan tersebut dipasang di sekitar lokasi tempat harimau itu sebelumnya terlihat berkeliaran dan menyerang seorang petani beberapa waktu lalu.
“Benar, satu ekor harimau sumatera sudah tertangkap di jebakan yang dipasang petugas gabungan. Saat ini petugas masih menunggu proses pembiusan dan evakuasi,” ujar Sekretaris Desa Sukabumi, John Erland.
Menurut John, penangkapan ini merupakan hasil kerja sama erat antara petugas gabungan dan warga yang selama beberapa bulan terakhir rutin memantau area perkebunan di sekitar kawasan TNBBS.