Bahan bakar mineral: US$785,64 juta (44,65 persen),
Gula dan kembang gula: US$160,29 juta (9,11 persen),
Binatang hidup: US$159,80 juta (9,08 persen).
Adapun tiga negara pemasok impor terbesar adalah:
Nigeria: US$354,00 juta (20,12 persen),
Angola: US$213,34 juta (12,12 persen),
Australia: US$212,15 juta (12,06 persen).
Dengan ekspor yang jauh melampaui impor, Lampung menutup Oktober 2025 dengan surplus perdagangan sebesar US$480,49 juta.
“Surplus ini menunjukkan kondisi perdagangan Lampung masih sangat positif, meskipun nilai ekspor tahunan mengalami penurunan,” ujar Sabiel.