“Kalau area blank spot sudah tidak ada, tapi memang masih ada desa yang sinyalnya belum maksimal,” jelasnya.
Ramadona menambahkan, Kemkomdigi telah menekankan kepada para provider agar memperkuat jaringan di wilayah yang sinyalnya lemah.
“Sekarang tinggal perbaikan kualitas jaringan agar lebih stabil,” katanya.
Kehadiran internet, lanjutnya, bukan lagi hal baru bagi masyarakat Mesuji.
Namun manfaatnya kini semakin terasa di berbagai aspek kehidupan, dari pendidikan hingga usaha kecil.
Internet bukan hanya sumber informasi, tapi juga hiburan murah bagi warga desa.
Musik, film, dan berita bisa diakses dengan cepat, membantu melepas penat setelah bekerja di ladang.
Dalam dunia usaha, dampak internet bahkan lebih nyata.
Erwin, seorang pedagang buah di pasar Tanjung Raya, mengaku omzetnya naik dua kali lipat berkat media sosial.
“Sekarang jualan tidak cuma di lapak, tapi juga lewat Facebook dan WhatsApp,” ujarnya bangga.
Menurutnya, promosi digital membuat pembeli datang bukan hanya dari desa sekitar, tapi juga luar kabupaten.
Internet membuat usaha kecil mampu bersaing di pasar yang lebih luas tanpa harus keluar modal besar.
Strategi digital sederhana seperti foto produk menarik dan pelayanan cepat terbukti efektif meningkatkan penjualan.
Perubahan pola hidup masyarakat desa juga semakin terasa dengan hadirnya internet.
Warga lebih cepat mendapatkan informasi, terhubung dengan keluarga jauh, dan berpeluang membuka usaha daring.
Namun, di balik semua kemudahan itu, pemerintah tetap mengingatkan agar masyarakat bijak menggunakan internet.