disway awards

Rekor Dunia Sekubal Terbesar Tercipta di Bandar Lampung, Simbol Gotong Royong dan Cinta Budaya

Rekor Dunia Sekubal Terbesar Tercipta di Bandar Lampung, Simbol Gotong Royong dan Cinta Budaya

Pemecahan rekor muri skubal raksasa dalam rangka HUT Kota Bandar Lampung dengan panjang 25 meter dan lebar 25cm oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung, Minggu, 27 Juli 2025.-Foto Melida Rohlita-

RADARLAMPUNG.CO.ID - Sebuah tonggak baru dalam pelestarian kuliner tradisional berhasil dicapai Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung.

Pada Minggu, 27 Juli 2025, Kota Tapis Berseri resmi mencatatkan namanya di Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) lewat pembuatan sekubal terbesar sepanjang sejarah, dengan panjang 25 meter dan diameter 25 sentimeter. 

Catatan sejarah baru ini tercatat dalam rekor MURI dengan nomor 12294/R/MURI/7/2025.

Rekor ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun ke-343 Kota Bandar Lampung yang berlangsung meriah dan sarat makna budaya.

BACA JUGA:Kesbangpol Kota Metro Siapkan Rencana Keliling Metro

Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, yang hadir langsung dalam acara pemecahan rekor tersebut, mengungkapkan kebanggaannya terhadap pencapaian ini.

Menurutnya, ukuran sekubal yang terinspirasi dari angka tahun 2025 ini bukan sekadar pencapaian angka, melainkan lambang kolaborasi dan cinta masyarakat terhadap warisan leluhur.

“Ini adalah hadiah dari masyarakat untuk kota tercinta. Dari ASN, pamong, tokoh masyarakat, hingga anak-anak semua ikut serta. Inilah semangat gotong royong yang ingin terus kita rawat,” ujar Eva.

Lebih jauh, ia menyatakan bahwa pencapaian ini bukan semata-mata demi rekor, melainkan sebagai strategi memperkenalkan budaya Lampung secara lebih luas.

BACA JUGA:BULOG Lampung Pantau Penjualan Beras SPHP di Pasar Panjang

“Sekubal adalah awal. Kita ingin dunia mengenal Lampung tidak hanya lewat siger, tapi juga dari tarian, musik, hingga kekayaan kuliner yang lainnya. Budaya lokal punya tempat di panggung global, asal kita kelola dengan kreatif,” tambahnya.

Sekubal yang digunakan dalam pemecahan rekor ini dibuat dari beras ketan dan santan, dibungkus daun pisang, lalu dikukus hingga matang.

Uniknya, susunan sekubal dibuat menyerupai terumba, membentuk garis memanjang seperti ular, menciptakan visual yang mencuri perhatian para pengunjung yang memadati lokasi acara.

Kegiatan ini pun mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Antusiasme warga terlihat sejak pagi, menunjukkan bahwa tradisi masih memiliki tempat yang istimewa di hati publik kota metropolitan ini.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait