disway awards

Pengamat Desak Transparansi AMDAL Proyek Living Plaza Lampung

Pengamat Desak Transparansi AMDAL Proyek Living Plaza Lampung

Lokasi pembangunan Living Plaza Lampung (LPL) kini kembali dilanjutkan di Nunyai, Rajabasa, Bandar Lampung, Kamis, 9 Oktober 2025.-Foto Melida Rohlita-

BACA JUGA:Pemkot Janji Bahas Hasil Tinjauan Komisi I Tentang Living Plaza

Sejumlah alat berat kini sudah mulai beroperasi di area proyek, menandakan dimulainya tahap pengerjaan lanjutan. Namun di tengah aktivitas pembangunan tersebut, sejumlah warga sekitar mengeluhkan minimnya pelibatan masyarakat dalam prosesnya.

Ketua RT 02 Nunyai, Ijal, mengungkapkan bahwa aktivitas pembangunan sudah berlangsung sejak lebih dari seminggu terakhir. 

Ia mengatakan, meskipun proyek tersebut dikabarkan telah mengantongi izin, warga yang kerap terdampak banjir di kawasan tersebut tidak dilibatkan dalam pembahasan awal.

 “Pembangunan sudah dimulai sejak seminggu yang lalu, tapi kami tidak dilibatkan sama sekali. Katanya memang sudah berizin, tapi kan yang sering terdampak banjir di wilayah ini ya kami,” ujar Ijal.

BACA JUGA:Wali Kota Intruksikan Living Plaza Bangun Kolam Penampungan

Ijal menilai bahwa pihak pengembang seharusnya memberikan sosialisasi lebih dulu kepada warga sekitar agar mereka memahami potensi dampak yang mungkin timbul di kemudian hari, terutama soal risiko banjir yang masih menjadi kekhawatiran utama warga.

“Saya cuma menyayangkan aja, karena yang terdampak kan lingkungan kami. Harusnya kan diajak bicara dulu, apalagi kalau ada perubahan drainase atau pembangunan besar di sekitar sini,” tambahnya.

Sementara itu, Sumi, warga lainnya, mengatakan bahwa beberapa waktu lalu sempat ada pertemuan antara tokoh masyarakat dan pihak terkait untuk membahas kelanjutan proyek tersebut. Namun, ia mengaku tidak mengetahui hasil dari rembug tersebut.

“Kurang paham ya hasilnya apa, karena saya nggak ikut. Tapi katanya tokoh masyarakat dan adat sempat kumpul. Mungkin setuju, karena buktinya sekarang pembangunan tetap jalan,” kata Sumi.

BACA JUGA:Tinjau Living Plaza, Komisi I DPRD Bandarlampung Soroti Empat Hal

Dia juga mengaku khawatir dengan potensi banjir yang bisa semakin parah jika pembangunan tidak disertai sistem penampungan air yang baik.

 “Memang di sini langganan banjir. Kalau pembangunan ini tetap jalan, takutnya malah makin besar banjirnya. Tapi katanya pihak perusahaan mau bikin embung besar di dekat sungai buat menahan air, ya kita lihat nanti aja,” ujarnya.

Sumi menambahkan, peletakan batu pertama pembangunan Living Plaza Lampung sudah dilakukan sekitar satu minggu lalu. Ia mendengar kabar bahwa lokasi tersebut nantinya akan difungsikan sebagai pusat perbelanjaan elektronik.

 “Sudah ada seminggu lebih peletakan batu pertamanya. Katanya mau jadi mal elektronik, tapi saya kurang tahu juga, mungkin mal biasa atau khusus elektronik,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait