disway awards

Sejarah Bangkit Di Mesir, Grand Egyptian Museum Resmi Buka Pameran Setelah 20 Tahun Pembangunan

Sejarah Bangkit Di Mesir, Grand Egyptian Museum Resmi Buka Pameran Setelah 20 Tahun Pembangunan

Setelah hampir dua puluh tahun dibangun, Mesir akhirnya resmi membuka Grand Egyptian Museum di Kairo pada 1 November 2025. -Foto/New York Times-

Kini, untuk pertama kalinya sejak makam sang firaun muda ditemukan pada tahun 1922, misteri dan keindahan yang menyelimuti makam bersejarah itu tampil kembali. 

Lebih dari 5.500 artefak bersejarah dari makam Tutankhamen tersebut dipamerkan kepada publik dalam skala besar, sekali lagi menjadi sorotan yang menarik perhatian masyarakat. 

BACA JUGA:Museum Girl Prompt, Edit Foto Estetik di Pameran Lukisan Tanpa Harus Keluar Rumah

Menurut laporan, para kurator museum tersebut mengharapkan pameran ini dapat menumbuhkan kembali rasa kagum yang muncul seabad lalu, saat pintu makam tersebut pertama kali terbuka, dan keberadaannya terdengar oleh dunia. 

BACA JUGA:Belasan Rumah Warga di Rawajitu Utara Terendam Banjir Rob Akibat Fenomena Supermoon

Mesir sebagai Pusat Studi Egyptology

Selain sebagai tempat pameran, The Grand Egyptian Museum juga turut berfungsi sebagai pusat restorasi dan penelitian artefak mesir. 

Dengan 300 tenaga ahli konservasi, museum ini berupaya mengembalikan pusat studi Egyptology–penelitian tentang budaya mesir kuno–kembali ke tanah asalnya. 

Selama ini, studi hingga artefak terkait telah banyak didominasi oleh universitas dan museum Barat dan Eropa.

“Bidang ini lahir di Mesir, tapi selama ini berkembang di luar negeri, kami ingin membawanya pulang,” ujar Ahmed Ghoneim, CEO Grand Egyptian Museum, dikutip dari New York Times. 

BACA JUGA:Dari Eropa ke Asia, Lima Kota Ini Tunjukkan Cara Hidup Bersih dan Ramah Lingkungan

Tidak heran, pembukaan GEM juga memunculkan kembali seruan lama dari para arkeolog dan warga mesir; untuk mengembalikan artefak Mesir yang tersimpan di museum Eropa. 

Sejak jaman kolonial, banyak dari artefak tanah airnya telah tersebar di penghujung dunia, menjadi ikon pameran untuk negara lain.

Sederet artefak yang paling sering diminta adalah patung kepala Ratu Nefertiti di Neues Museum (Berlin), Batu Rosetta di British Museum (London), dan Zodiak Dendera di Louvre (Paris).

“Jangan bicara soal keamanan,” kata Bassam El Shamaa, seorang Egyptologist terkemuka di Kairo.

“Kami ingin benda-benda kami kembali, terutama yang di Louvre,"tambahnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: