128 Ton Gabah Dicegah Keluar Lampung, Gubernur Pastikan Prioritas Stok Beras untuk Masyarakat Provinsi
Lampung cegah pengiriman gabah ke luar daerah, prioritaskan stok beras lokal agar ketahanan pangan dan harga stabil terjaga.-Pixabay-
RADARLAMPUNG.CO.ID - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan bahwa hasil panen gabah dari wilayah Lampung tidak boleh sembarangan dikirim ke luar provinsi.
Kebijakan tersebut bertujuan menjaga stabilitas ketahanan pangan daerah serta menekan harga beras agar tetap terjangkau oleh masyarakat lokal.
Menurut Mirza, banyak penggilingan padi di Lampung yang gulung tikar dalam beberapa tahun terakhir akibat kekurangan bahan baku.
Saat ditelusuri, ternyata sebagian besar gabah dari Lampung justru dikirim ke perusahaan penggilingan di luar daerah, khususnya di Pulau Jawa.
BACA JUGA:Daftar Lengkap Pejabat Pemkot Metro Lampung yang Dapat Posisi Baru
“Lampung sebenarnya surplus gabah, tapi ironisnya defisit beras,” katanya.
“Kalau kita butuh beras, malah harus beli dari luar dengan harga lebih mahal, selisihnya bisa mencapai Rp1.000 hingga Rp1.500 per kilogram dibandingkan jika diproses sendiri di kampung,” tambahnya.
Mirza juga menyoroti bahwa kualitas gabah Lampung kerap diolah menjadi beras premium di luar daerah, sementara jika diproses di Lampung hanya masuk kategori beras medium.
Jenis beras medium tersebut merupakan konsumsi utama masyarakat Lampung.
Pihaknya ingin warga Lampung punya akses lebih besar terhadap beras medium dengan harga yang bersahabat.
“Jangan sampai gabah habis keluar, namun masyarakat kesulitan beli beras,” tegasnya.
Pemerintah provinsi sudah menjalin kerja sama dengan pelaku industri penggilingan padi lokal untuk kembali mengaktifkan sektor tersebut.
Mirza menegaskan bahwa ketahanan pangan tidak cukup hanya mengandalkan produksi gabah, tapi juga harus menjamin ketersediaan beras untuk konsumsi masyarakat.
BACA JUGA:Polsek Pakuan Ratu Ringkus Diduga Pelaku Curat Ranmor di Tempat Karaoke Bintang
“Jika gabah belum jadi beras, artinya belum bisa disebut ketahanan pangan,” ujarnya.
Meski begitu, distribusi ke luar daerah tetap bisa dilakukan selama stok dalam provinsi terpenuhi.
Mirza menyebut akan memasuki masa panen raya dan akan dievaluasi, namun prinsip utamanya kebutuhan masyarakat Lampung tetap prioritas.
Data Satpol PP Provinsi Lampung mencatat sebanyak 128 ton gabah berhasil dicegah keluar daerah.
BACA JUGA:Pakai Gemini AI, Bisa Buat Foto Main PlayStation Dengan Artis Terkenal
Gabah-gabah tersebut rencananya akan dikirim ke Banten, Jawa Barat, dan Indramayu.
Aksi pencegahan pertama dilakukan pada 8 Mei 2025 saat sebuah truk membawa 10 ton gabah menuju Banten dihentikan.
Selanjutnya, pada 14 Mei, truk lain juga dicegah karena mengangkut gabah ke tujuan yang sama.
Penindakan serupa terjadi pada 21 Mei, di mana dua kendaraan masing-masing membawa 10 ton gabah ke Jawa Barat dan Banten dihentikan.
BACA JUGA:Buat Foto Profil Profesional dengan Prompt Gemini AI
Pada 4 Juni, kendaraan lain yang mengangkut 10 ton gabah ke Banten juga diputar balik.
Hal serupa terjadi pada 13 Juni dan 9 Juli saat truk-truk pengangkut gabah dicegat.
Aksi pencegahan berlanjut pada 7 Agustus, 13 Agustus, dan terakhir pada 15 Agustus dengan truk-truk yang membawa gabah ke luar daerah dipaksa kembali.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
