Anggota DPR RI Komisi X Kadafi Dengarkan Aspirasi Sekolah Swasta di Bandar Lampung
Anggota DPR RI Komisi X Muhammad Kadafi mendengarkan Aspirasi Sekolah Swasta di Bandar Lampung. Foto Anggi Rhaisa/Radar Lampung--
BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Gelar Baksos Operasi dan Pengobatan Gratis untuk Warga
"Kami mendorong bagaimana peningkatan kualitas seperti halnya Pak Presiden juga menggagas Sekolah Garuda dan Sekolah Rakyat. Ini menjadi role model,"jelas Kadafi.
Tentunya, kami berharap semua punya semangat yang sama, bagaimana bisa memberikan kesempatan kepada anak-anak Indonesia untuk kemajuan bangsa dan negara.
Kendati demikian, Kadafi menyampaikan, Pemerintah daerah harusnya dalam mengambil kebijakan selalu melibatkan seluruh stakeholder, hadir dan duduk bersama, membahas.
Seperti apa formulasinya agar proses seleksi penerimaan murid baru (spmb), input, output, maupun outcome punya dampak yang luar biasa sehingga sejalan dengan program dan visi, misi, pemerintah daerah.
Tentunya, sebagai anggota DPR RI menerima masukan tersebut dan memberikan langkah-langkah upaya untuk kontribusi, dan pandangan-pandangan di DPR.
Tadi, banyak sekali usulan-usulan positif seperti halnya dibuka kembali direktur sekolah swasta.
"Dengan adanya direktur sekolah swasta, tentunya ini menjadi perimbangan antara sekolah negeri dan kendala-kendala, masukan, juga percepatan kemajuan sekolah swasta,"jelas Kadafi.
Diakhir wawancara, Kadafi, menegaskan sekarang kita harus mendorong pemerataan kualitas pendidikan di seluruh sekolah yang ada di Indonesia guna menyongsong Indonesia Emas 2045.
Ditempat yang sama, Ketua Forum Komunikasi Kepala Sekolah (FKKS) SMA Bandar Lampung, Maryadi Saputra menjelaskan, bahwa penyampaian aspirasi kepala sekolah swasta kepada Komisi X DPR RI.
"Kami sampai sekarang baru menyampaikan ke Komisi X DPR RI, Pak Kadafi. Selama ini, dari tahun 2015 sampai sekarang sudah mencoba di Komisi V DPRD Provinsi Lampung, dan Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung,"jelas Maryadi saat ditemui Radar Lampung di Emersia pada hari Jumat, 11 Juli 2025.
Kenyataan yang terjadi, sambung Maryadi, jangankan berbicara mengenai sekolah baru, SMA swasta yang lama saja dari tahun 2015 sudah ada 131 ruang kelas yang kosong, di SMK swasta juga 100-an.
Artinya, yang perlu dibenahi sebenarnya bukan lagi ada SMA yang baru, SMA yang lama saja sampai sekarang belum beres urusannya.
Lebih lanjut, Maryadi menyampaikan, sampai sekarang, jujur, kami belum tahu solusinya. Ada 45 unit SMA swasta dan 48 unit SMK swasta di Bandar Lampung.
"Itu hampir 40 unit SMA swasta dan 35-40 unit SMK swasta yang tingkat keterisian rombongan belajarnya tidak penuh,"jelas Maryadi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
