Lampung Hadapi Panen Raya, Pemprov Gandeng Pengusaha Padi untuk Serap Gabah
Kepala Dinas KPTPH Lampung Elvira Umihanni.-Foto: Prima Imansyah Permana/Radarlampung.co.id-
RADARLAMPUNG.CO.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menggandeng Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) untuk membantu menyerap gabah petani saat panen raya.
Langkah ini diambil menyusul penuhnya kuota penyerapan gabah oleh Perum Bulog Kanwil Lampung, sementara panen padi di sejumlah wilayah sedang memuncak.
Dari informasi yang didapat Radarlampung.co.id, Bulog saat ini tidak dapat membeli gabah dari petani karena kuota serapan dari pemerintah telah terpenuhi dan masih menunggu penugasan selanjutnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (KPTPH) Lampung, Elvira Umihanni, menyampaikan bahwa solusi ini merupakan respons proaktif untuk memastikan stabilitas harga gabah dan ketersediaan stok di daerah.
BACA JUGA:Mengenang Sejarah, Pemprov Lampung Akan Kembalikan Rumah Daswati ke Wujud Asli
Ia menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi langsung dengan Ketua Perpadi Lampung, Midi Iswanto.
"Saya sudah komunikasi dengan Pak Midi Iswanto, Ketua Perpadi Lampung, dan anggota Perpadi siap menyerap gabah berapapun," ujar Elvira Umihanni saat dihubungi Radarlampung.co.id, Selasa, 9 September 2025.
Kolaborasi ini juga sejalan dengan upaya Pemprov Lampung untuk menegakkan peraturan daerah, yaitu Perda Provinsi Lampung Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Distribusi Gabah.
Perda ini, yang diperkuat oleh Pergub Nomor 71 Tahun 2017, melarang gabah keluar dari Provinsi Lampung demi menjaga ketersediaan pangan lokal.
BACA JUGA:Satresnarkoba Polres Tubaba Amankan Tiga Pria Diduga Penyalahguna Narkoba
Elvira menambahkan bahwa dirinya telah menghubungkan Perpadi dengan para kepala Dinas Tanaman Pangan di tingkat kabupaten agar penyerapan gabah dapat berjalan lebih efektif di lapangan.
Hal ini penting mengingat Provinsi Lampung memasuki panen raya pada bulan September 2025, khususnya di kabupaten-kabupaten sentra padi.
Berdasarkan data KPTPH, luas panen padi di Lampung dari 1 hingga 8 September 2025 sudah mencapai 21.793,84 hektar.
Elvira memperkirakan total luasan panen sepanjang bulan ini akan mencapai 82.000 hektar.
BACA JUGA:Polres Way Kanan Ungkap Kasus Narkotika, Tangkap 3 Pengedar Warga Baradatu
"Para petani yang sedang panen tidak perlu khawatir dalam menjual hasil panennya karena gabah bisa dijual di penggilingan-penggilingan swasta yang ada di daerah masing-masing," imbau Elvira.
Sementara itu, Perum Bulog Kanwil Lampung belum dapat dikonfirmasi terkait kuota serapan gabah di Lampung.
Saat Pimpinan Bulog Lampung, Nurman Susilo, dihubungi, dia menyebut telah pindah tugas per 8 September 2025.
"Mohon maaf, saya per hari ini sudah pindah keluar Lampung sehingga tidak bisa memberikan pernyataan; nanti bisa langsung ke pak waka," ujar Nurman Susilo.
BACA JUGA:Kasus Keracunan MBG di Bandar Lampung, Ada Bakteri pada Makanan dan Air Terkontaminasi Resapan Tinja
Terpisah dari pantauan Radarlampung.co.id di akun Instagram @Mirzajihan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Lampung menggagalkan upaya pengiriman gabah keluar daerah.
Sebuah truk Colt Diesel bermuatan gabah asal Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, dengan tujuan Serang, Banten, diputar balik oleh petugas yang berjaga di Pos Bakauheni pada Minggu, 7 September 2025 malam.
Kasat Pol PP Lampung, Zulkarnain, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari pengawasan untuk menjaga ketahanan pangan dan melindungi hasil pertanian daerah.
"Gabah Lampung harus diprioritaskan untuk kebutuhan masyarakat Lampung sendiri dan sesuai arahan pimpinan, stok pangan harus tetap terjaga," tegasnya.
BACA JUGA:Menag dan Aburizal Bakrie Diagendakan Resmikan Masjid Raya Al-Bakrie Lampung 12 September 2025
Pemprov Lampung saat ini menerapkan kebijakan larangan distribusi gabah keluar daerah untuk menjamin ketersediaan beras bagi masyarakat Lampung, memberikan harga jual yang lebih baik bagi petani, serta mendorong hilirisasi agar gabah diolah di Lampung sebelum dipasarkan.
Selain menjaga stok pangan, Pemprov Lampung juga terus memperkuat rantai pasok melalui pembangunan penggilingan modern, pemberdayaan koperasi tani, serta pengolahan hasil pertanian agar bernilai tambah lebih tinggi.
Dengan langkah ini, Lampung tidak hanya menjaga ketahanan pangan, tapi juga memastikan kesejahteraan petani tetap menjadi prioritas.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
