disway awards

Resmikan Masjid Raya Al-Bakrie Lampung, Menag: Masjid Harus Jadi Pusat Peradaban, Bukan Hanya Tempat Sujud

Resmikan Masjid Raya Al-Bakrie Lampung, Menag: Masjid Harus Jadi Pusat Peradaban, Bukan Hanya Tempat Sujud

Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Prof. KH. Nasaruddin Umar, menyampaikan tausiah penuh makna saat meresmikan Masjid Raya Al-Bakrie Lampung, pada Jumat 12 September 2025.---Tangkap layar.---

RADARLAMPUNG.CO.ID - Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. KH. Nasaruddin Umar, memberikan tausiah saat meresmikan Masjid Raya Al-Bakrie Lampung pada Jumat, 12 September 2025.

Dalam tausiah tersebut, Menag menegaskan bahwa masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi juga pusat peradaban, sosial, pendidikan, dan toleransi lintas agama.

“Masjid ini luar biasa, bukan hanya dari segi tampilan megah dan estetika, tapi juga sebagai tempat pembangunan jiwa, karakter, dan peradaban,” ujar Menag di hadapan jamaah dan tokoh masyarakat.

Nasaruddin mengingatkan bahwa kata “masjid” berasal dari bahasa Arab “sajada” yang berarti menjatuhkan kepala ke lantai sebagai tanda ketundukan.

BACA JUGA:3 Jenderal Dapat Penugasan Luar Struktur Dalam Mutasi Polri 2025

Namun, esensi masjid jauh lebih luas dari sekadar tempat sujud, kata Menag.

“Pembangunan masjid harus berjalan paralel dengan pembangunan pribadi muslim yang beriman dan berilmu,” jelasnya.

Menag menyinggung sejarah Masjid Rasulullah di Madinah yang memiliki 27 fungsi, seperti tempat sholat, sekretariat negara, pengadilan, rumah sakit, sekolah, penjara, serta pusat pelatihan dan pemberdayaan ekonomi.

Bahkan, masjid Rasulullah menjadi tempat kursus kecantikan bagi perempuan dan latihan bela diri bagi para sahabat.

BACA JUGA:Rilis Global, Segini Harga iPhone 17 Pro Sekarang

“Masjid adalah rumah besar kemanusiaan, bahkan non-Muslim boleh datang ke masjid,” ungkapnya, merujuk kisah pembangunan Masjid Kuba.

Menag memberi contoh Masjid Istiqlal yang memiliki gym lintas agama dan kursus bahasa gratis sebagai bentuk ruang inklusif dan toleransi.

“Masjid tidak boleh eksklusif dan harus menyatukan semua elemen bangsa, lintas agama, etnis, dan gender,” tegasnya.

Menag juga menyoroti fungsi sosial masjid yang sering terlupakan, seperti menara masjid Nabi yang digunakan untuk mengamati rumah tanpa asap sebagai indikator warga kelaparan untuk diberi bantuan.

BACA JUGA:Promo Indomaret Spesial Jumat Harga Hemat, Diskon Cemilan 12 September 2025

Dana umat di masjid Rasulullah digunakan membantu siapa pun yang membutuhkan, termasuk non-Muslim, selama bukan dari dana zakat dan wakaf.

“Inilah rumah toleransi sejati, yang dulu Rasulullah bisa bantu pembangunan gereja dari dana umat, maka kita pun harus menjadikan masjid simbol kebersamaan dan kemanusiaan,” pungkasnya.

Peresmian Masjid Raya Al-Bakrie Lampung diharapkan menjadi momentum menghidupkan kembali fungsi masjid sebagai pusat peradaban Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait