Iklan Bos Aca Header Detail

\"Cowboy\" Beraksi, Dua Pemuda Luka Tembak

\

radarlampung.co.id - Dua pemuda menjadi korban penembakan orang tidak dikenal, di Jalan Gajah Mada, Tanjungkarang Timur, Jumat dini hari (15/5). Diduga, pelaku menggunakan senjata jenis air softgun. Muhamad Alfarizi Saputra (21), warga Jalan Cendrawasih Putra, Kelurahan Tanjungagung, TkT mengalami luka tembak di pipi kiri dan leher. Kemudian Iqbal Mogue (16), warga Rajabasa, Bandarlampung tertembak di tangan. Menurut salah seorang pemuda, Jefry, peristiwa yang sempat viral di media sosial itu terjadi sekitar pukul 01.30 WIB. Sebelumnya, ia dan rekannya, Iqbal, Apoy, Alfarizi, serta Buyeng hendak pulang. \"Kita orang abis makan. Dari Pahoman ke arah Pasar Tugu. Memang rumah kita arah sana,\" kata Jefry di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi. Abdul Moeloek (RSUDAM). Saat itu, tiga orang, termasuk kedua remaja yang tertembak, mengendarai motor Honda Vario. Dua lainnya mengendarai Suzuki Satria Fu. \"Yang di depan Alfarizi. Sampai tikungan, sebelum UTB (Universitas Tulangbawang), ada dua orang bawa motor Supra mepet kita,\" ujarnya. Beberapa saat kemudian, menyusul sebuah mobil dan berusaha menghentikan motor korban. Pengendara mobil itu melepaskan tembakan hingga mengenai kedua korban. \"Pengendara mobil yang menghadang kita ini tiba-tiba menembak dua kali. Saya paling belakang, nggak kena,\" sebut dia. Merasa terancam, Alfarizi langsung tancap gas. Sementara dua rekan yang mengendarai motor lain kabur ke arah gang. Berdasar pantauan di ruang Kutilang RSUDAM, Iqbal sudah diperbolehkan pulang. Peluru dari senjata yang diduga air softgun hanya mengenai tangan. Sedang Alfarizi yang mendapat tembakan di pipi bawah sebelah kiri dan leher harus menjalani operasi. \"Waktu itu saya lihat satu orang keluarin pistol. Terus nembak. Rasanya masih ngenyut (nyeri, Red) di pipi. Iqbal sudah pulang tadi,\" kata Alfarizi. Terpisah, menanggapi video penembakan tersebut, Kapolresta Bandarlampung Kombes Yan Budi Jaya menyarankan korban segera melapor. \"Harus cepat lapor kalau merasa teraniaya. Jadi kita bisa lidik dengan cepat. Kalau tidak mau lapor, berarti ada pertimbangan lain dari korban. Apakah kenal atau sebagainya. Karena itu, segera lapor ke pihak berwajib,\" tegas Yan Budi. (mel/ais)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: