Kajati Datangi Dua Rumah Sakit di Tanggamus

Kajati Datangi Dua Rumah Sakit di Tanggamus

radarlampung.co.id - Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Lampung Sartono, berkunjung ke dua rumah sakit di Tanggamus, Jumat (5/7). Yakni Rumah Sakit Panti Secanti Gisting dan Rumah Sakit Umum Daerah Batin Mangunang Kotaagung. Kali pertama, Sartono yang didampingi sejumlah pejabat Kejati Lampung mendatangi RS Panti Secanti, Gisting. Ia disambut Kepala Kejari Tanggamus David P. Duarsa. Dari sini, rombongan menuju kantor Kejari Tanggamus, lalu meninjau RSUD Batin Mangunang Kotaagung. Usai salat Jumat dan santap siang, Kajati bersama Kajari Tanggamus, Bupati Dewi Handajani dan Sekretaris Kabupaten Hamid H. Kubis serta sejumlah kepala OPD melakukan rapat tertutup di aula Kejari Tanggamus. Sebelum rapat internal, Sartono mengatakan, kunjungannya ke Tanggamus untuk memastikan kondisi dua rumah sakit yang menjadi lokasi bhakti sosial kesehatan berupa operasi katarak dan papsmear dalam rangka Hari Bakti Adhyaksa (HBA) Ke-59 pada 12-14 Juli 2019 mendatang. Dipilihnya Tanggamus sebagai tempat pelaksanaan baksos operasi katarak dan juga papsmear oleh Jaksa Agung H.M. Prasetyo menjadi kebanggaan tersendiri. Di mana, Jaksa Agung kuliah di Lampung dan tugas pertama kali sebagai jaksa di Kotabumi, Lampung Utara, sampai menjabat sebagai kepala kejaksaan negeri juga di Lampung. \"Jadi beliau lebih tahu karakteristik Lampung. Ini tentu jadi kebanggaan saya selaku warga Adhyaksa. Begitu juga Bupati Tanggamus. Sebab bisa dikatakan, Tanggamus ini yang paling buncit diadakannya baksos. Sebelumnya lebih dulu digelar di Sumatera Utara, Bali dan Jawa Timur,\" urai Sartono. Dilanjutkan, Jaksa Agung akan melihat langsung pelaksanaan operasi katarak pada Sabtu (13/7) dan Minggu (14/7). Kemudian ada program Indonesia Bersih berupa pemasangan tong sampah sebanyak 40 unit dan pembukaan perban bagi peserta operasi katarak. Ditambahkan Kajari Tanggamus David P. Duarsa, baksos operasi katarak yang diselenggarakan oleh Kejaksaan Agung mendapat sambutan yang luar biasa. Ini terbukti dari antusiasnya para pendaftar yang ingin agar matanya dapat dioperasi. \"Yang daftar 567 orang. Namun berdasar hasil screening dokter, hanya 331 yang layak operasi. Karena terbatasnya waktu dan anggaran, maka yang nanti dioperasi sebanyak 250 orang,\" kata David. (ral/ehl/ais)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: