Kapolres: Video Penganiayaan yang Viral Bukan di Ponpes Pesawaran

Kapolres: Video Penganiayaan yang Viral Bukan di Ponpes Pesawaran

radarlampung.co.id – Kapolres Pesawaran AKBP Popon AS masih menyelidiki lokasi penganiayaan santri yang sedang viral. Berdasar hasil pemeriksaan sementara, tempat kejadian perkara bukan di pondok pesantren di kabupaten itu. Menurut Popon, ada dua video yang menyebar. Satu bagian merupakan tayangan sebuah  televisi streamingl. Ini memang terjadi di Pondok Pesantren Darul Huffaz pada 2018 silam. Kasus tersebut sudah diselesaikan. ”Ada dua video yang diedit. Kalau video yang ditayangkan (di televisi streaming), itu memang benar dan terjadi pada 2018 lalu. Sudah diselesaikan. Nah, video (lain), yang pas penganiayaannya itu, bisa dipastikan bukan di Daarul Huffaz. Kita tidak tahu terjadi di mana,\" kata Popon, Selasa (24/9). Popon menyatakan, pihaknya masih memperdalam siapa penyebar dan yang menggabungkan video tersebut. ”Saya sudah cek ke lokasi (Ponpes, Red). Kalau kondisi kamar yang di Daarul Huffaz, ada AC, kasurnya rapi dan bersusun. Kalau yang di video, seperti ponpes yang baru mau berkembang,\" sebut dia. Terpisah, bagian Humas Ponpes Daarul Huffaz Wawan mengatakan, manajemen ponpes sangat menyayangkan beredarnya video tersebut. ”Kami sangat menyayangkan video tersebut. itu (video penganiayaan, Red) informasi yang hoax,\" kata Wawan. Ia mengakui, kejadian yang ditayangkan di Lampung TV sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Santri yang melakukan pemukulan langsung dikembalikan kepada orang tuanya atau dikeluarkan. \"Kalau yang 2018 sudah selesai. Pelakunya sudah kita keluarkan,\" tegasnya. Menurut Wawan, selama ponpes berdiri, baru pertama terjadi pemukulan, yakni pada 2018 silam. Setelah kecolongan, pengawasan diperketat dan CCTV diperbanyak. ”Memang peristiwa perkelahian dan pemukulan 2018 lalu, kita lost control. Sebelumnya tidak pernah terjadi. Dengan kejadian itu, kita lakukan berbagai perubahan. Mulai struktur, penjagaan dan pemasangan CCTV. Alhamdulillah, hingga saat ini tidak pernah kejadian lagi,\" urainya. (ozi/ais)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: