Kartu Petani Berjaya Dicobakan di 4 Kabupaten

Kartu Petani Berjaya Dicobakan di 4 Kabupaten

RADARLAMPUNG.CO.ID - Kartu petani Berjaya yang menjadi salah satu program utama Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia saat ini dalam proses sosialisasi projek ke empat kabupaten. Hal ini diungkapkan Ketua Tim Program Kartu Petani Berjaya M. Yusuf Barusman melalui ponselnya Minggu (11/8). Menurut Yusuf Barusman, untuk rencana awal softlaunching pada Agustus ini belum dapat dipastikan. Pihaknya menunggu penyesuaian agenda Gubernur Lampung. Namun, dipastikan program ini mulai berjalan awal tahun 2020 mendatang. Yusuf mengatakan pihaknya saat ini tengah gencar-gencarnya melakukan sosialisasi. Apalagi dari sekitar 200 ribu petani yang akan mendapatkan program Kartu Petani Berjaya yang akan diresmikan awal tahun 2020, data petani telah masuk 50%. ”Saat ini memang belum bisa soft launching karena menyesuaikan agenda gubernur, dan sekarang berbicara soal sosialisasi ke bupati dan wali kota, sambil berjalan grand lauching itu 2020 mendatang. Data kami sudah ambil dari beragam pihak, sekarang sudah 50% data masuk, tinggal verifikasi saja. Tahap awal mungkin 200 ribuan petani bisa mendapatkan Kartu Petani Berjaya ini. Tapi juga tergantung kesiapan lokasinya,” beber Yusuf. Dia mengatakan mulai Agustus hingga Oktober pihaknya akan mulai melakukan uji coba ke beberapa kecamatan. Tahap awal ini terkait sistem yang cocok tidak di lapangan. ”Jadi kartu Petani Berjaya itu alatnya, ada system IT yang mendukung berjalannya. Tapi IT ini tergantung sistem lapangannya, yang berujung soal ketersediaan sarana pertanian. Mulai pupuk, desinfektan, permodalan, hingga pembinaan usaha tani dan budidaya. Saat ini sedang kami cobakan, karena ini sendiri melibatkan berbagai pihak, mulai distributor saprotan, pupuk, dan beberapa lain halnya,” tambahnya. Uji coba selama tiga bulan akan dimulai di Kabupaten Pringsewu, Pesawaran, Lampung Tengah, dan Lampung Utara. Di empat kabupaten ini akan dipilih beberapa desa yang sudah siap untuk projek. ”Saat ini kami sedang memantapkan data. Karena saat ini nggak ada data petani, adanya data gapoktan. Nah ini kami verifikasi dulu, karena dari gapoktan itu akan muncul kebutuhan pupuk dan lainnya. Maka akan kami lihat sistemnya cocok atau tidak. Apa yang dibutuhkan, karena selama ini banyak bantuan tidak sampai ke petani, Pak Gubernur ingin langsung sampai ke petani,” tandasnya. (rma/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: