Kasus Covid-19 di PT GMP Bertambah, Masuk Bawa Hasil Rapid Test
RADARLAMPUNG.CO.ID - Penyebaran Covid-19 di PT Gunung Madu Plantations (GMP) Lampung Tengah terus diantisipasi. Setelah sebelumnya empat orang terkonfirmasi Covid-19, kini bertambah menjadi 16 orang dari hasil tracing. \"Di PT GMP bertambah menjadi 16 orang. Satu orang dinyatakan sembuh dan satu orang meningal. Sebanyak 15 orang sedang menjalani isolasi mandiri,\" kata Kepala Dinas Kesehatan Lamteng dr. Otniel Sriwidiatmoko, Senin (30/11). General Affairs Manager PT GMP Asti Sri Purniyati menyatakan penambahan kasus ini dari hasil tracing empat karyawan sebelumnya. \"Ya, penambahan kasus dari hasil tracing. Tadinya empat orang di-tracing,\" katanya. Upaya dalam mengatasi penyebaran Covid-19, kata Asti, pihaknya memperketat akses keluar-masuk perusahaan. \"Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, akses keluar-masuk diperketat untuk melindungi karyawan yang ada di dalam perusahaan. Jika ada yang hendak masuk dan ada keperluan tatap muka, harus membawa hasil rapid test tiga hari terakhir. Begitu juga jika karyawan di dalam mau keluar, kalau masuk kembali harus membawa hasil rapid test,\" katanya. Jika ada kasus gejala Covid-19, kata Asti, tim medis Gugus Covid-19 akan melakukan rapid test. \"Tim medis Gugus Covid-19 akan lakukan rapid test jika ada karyawan yang sakit gejala Covid-19. Kita punya sendiri, namanya rapid test antigen. Rapid test ini sama seperti swab, tapi bukan PCR,\" ujarnya. Selain itu, kata Asti, perusahaan menyediakan rumah isolasi. \"Kita ada rumah isolasi atau rumah sehat 37 tempat tidur. Karyawan yang diisolasi kebutuhannya ditanggung perusahaan. Kemudian ada karantina isolasi. Kita awasi untuk menutup close contact,\" ungkapnya. Sosialisasi dan kampanye, kata Asti juga dilakukan. \"Kita kampanyekan 3M. Peduli kesehatan, waspada perlu tapi jangan panik, dan jauhi penyakitnya bukan orangnya. Kita juga ada Covid-19 Action (Tim reaksi cepat untuk penanggulangan Covid-19) dan mental health first aider (penanganan trauma bagi karyawan),\" tegasnya. Sebelumnya diberitakan, sebanyak empat orang dikabarkan terkonfirmasi Covid-19 di PT Gunung Madu Plantations (GMP). Karena itu PT GMP kembali memperketat akses keluar-masuk perusahaan. General Affairs Manager PT GMP Asti Sri Purniyati membenarkan hal ini. \"Ya, ada empat orang. Terkonfirmasi positif Covid-19 setelah akses keluar-masuk perusahaan dilonggarkan sejak November 2020. Namun tanpa gejala. Kita lakukan isolasi dalam perusahaan. Diawasi tenaga medis dari perusahaan, yakni tiga dokter umum dibantu perawat,\" katanya via telepon. Pada masa pandemi Covid-19, kata Asti, sejak Maret hingga November 2020 akses keluar-masuk diperketat. \"Tadi akses keluar-masuk diperketat sampai tujuh bulan. Pada November 2020 mulai dilonggarkan dan ada 4 empat orang terkonfirmasi Covid-19. Jadi sekarang akses keluar-masuk perusahan kembali diperketat,\" ujarnya. Terkait satu orang meninggal probable, kata Asti, itu di luar lingkungan perusahaan. \"Itu meninggal di luar lingkungan perusahaan,\" ungkapnya. Menyikapi hal ini, kata Asti, perusahaan memberi kebijakan WFH (work from home) untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19. \"Ada yang WFH. Tapi bagian perusahaan yang penting dilakukan sif kerja. Ada yang kerja Senin-Rabu dan Kamis-Sabtu. Apalagi pabrik lagi off sekarang,\" katanya. Ditanya apakah mempengaruhi produksi, Asti menyatakan tidak. \"Tidak mempengaruhi produksi. Produksi tetap jalan. Tapi ada penambahan biaya. Ya menyediakan masker bagi karyawan dan menyediakan kebutuhan karyawan yang sedang isolasi,\" ungkapnya. (sya/sur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: