Kasus DBD Marak, Diskes Kurang Teliti Mendata Penyakit

Kasus DBD Marak, Diskes Kurang Teliti Mendata Penyakit

radarlampung.co.id - Dinas Kesehatan (Diskes) Bandarlampung tampaknya harus lebih teliti dalam mendata jumlah pasien yang terkena penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue).

Sebab, berdasarkan data yang didapat dari Diskes, Warga di Kecamatan Kedaton tidak ada yang terserang penyakit DBD. Padahal, Chaira (4,9) Warga Jl.raden saleh kedaton Bandarlampung di vonis oleh Dokter di Rumah Sakit Advent terkena penyakit DBD.

Yondri orangtua dari Chaira (4,9) mengaku anaknya terserang penyakit DBD sejak hari Senin (13/1) lalu. Saat ini, anaknya dirawat dirumah sakit Advent Bandarlampung.

\"Itu ada 7 pasien yang terkena penyakit DBD. Saya nggak tahu warga mana saja. Yang pasti saya tinggal di Kedaton. Sampai saat ini nggak ada tanggapan dari Dinas Kesehatan untuk memfoging daerah rumah saya,\" katanya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung Edwin Rusli mengklaim, selama tahun 2020 ini, mendapatkan informasi dari rumah sakit yang terjangkit DBD ada 14 orang sekecamatan Kota Bandarlampung

\"Yang positif itu 14 orang seluruh Bandarlampung yang di Kedaton itu malah belum ada. Kalau kami terima dari rumah sakit, mereka itu dari Tanjungseneng, Labuhanratu, Telukbetung Timur, Tanjungkarang Barat, Sukarame dan Sukabumi,\" katanya kepada Radar Lampung, Jumat (17/1).

Atas kasus tersebut, katanya, Edwin mengaku selama dua hari ini telah melakukan fogging secara serentak se-Kota Bandarlampung. \"Kami akan mendata mana yang paling banyak kasus DBD-nya kita sudah melaksanakan fogging serta pemberian obat Abate ke masyarakat Kota Bandarlampung bulan Desember lalu,\"klaimnya.

Sebelumnya, Radar Lampung pernah mengonfirmasi kepada Edwin, dirinya menyebutkan, Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung mencatat ada 30 kasus demam berdarah dengue (DBD) selama awal tahun 2020.

Masyarakat diimbau untuk segera melaporkan hal tersebut jika sudah terjadi kasus di Bandarlampung. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung Edwin Rusli mengatakan jika pihaknya hingga kini belum mendapatkan kabar buruk terkait kasus DBD di Bandarlampung pada awal tahun 2020 ini.

\"Saya lihat kemarin (data, red) ada kasusnya 20 hingga 30 kasus atau masih sedikit selama baru berjalan tahun ini,\" katanya, Minggu (12/1).

Menurutnya, dalam kasus yang sudah terjadi itu belum ada yang meninggal dunia. \"Hingga kini belum ada laporan meninggal dunia,\" ujarnya. (apr/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: