Katanya, Pihak Ketiga Tidak Sengaja, 10 Ton Beras Rusak Ikut Terangkut

Katanya, Pihak Ketiga Tidak Sengaja, 10 Ton Beras Rusak Ikut Terangkut

radarlampung.co.id - Sebanyak 10 ton dari total 350 ton beras yang disalurkan untuk warga Lampung Barat terdampak pandemi virus Corona dalam kondisi rusak. Ini diakui oleh Aho Wijaya, pihak ketiga yang menjadi penyedia beras.

Menurut Aho, dari 92 ton beras premium yang sudah didistribusikan, 10 ton di antaranya rusak. Namun begitu, ia beralasan beras tersebut tidak sengaja terangkut dari gudang.

”Dari 92 ton berat (yang tersedia), sebanyak 10 ton rusak. Kebetulan itu keangkut sama kuli di gudang stok lama sebelum hari raya. Ada yang rusak, sampelnya di rumah,” kata Aho, Selasa (9/6).

Ia mengatakan beras tersebut merupakan kualitas super premium. Untuk beras yang rusak itu, sebagian sudah terdistribusi ke Kecamatan Belalau.

”Sebagian (beras rusak) ada yang tersalurkan di Kecamatan Belalau. Nanti kita kirim lagi ke pabrik. Saya beli di Lampung Tengah. Beras rusak yang sudah disalurkan, bisa dikembalikan. Biar diganti dengan yang lebih bagus,” tegasnya.

Diketahui, nilai beras dan ikan kaleng yang didistribusikan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat menjadi pertanyaan. Paket 10 kilogram beras dan empat kaleng itu bernilai Rp200 ribu.

Berdasar pantauan, kualitas beras yang dibagikan kepada masyarakat diduga kuat bukan premium. Bahkan dengan jenis yang sama, banyak dijual dengan harga Rp8.000-Rp9.000 per kilogram.

Sementara, untuk jenis ikan kaleng kemasan yang dijual hanya berkisar Rp10.000-Rp12.000 per kaleng di pasaran.

Kepala Dinas Sosial (Dissos) Lambar Edy Yusuf meyakinkan bahwa beras yang disalurkan ke masyarakat adalah kualitas beras premium yang didatangkan langsung oleh rekanan dari Metro.

\"Untuk jenis berasnya, saya tidak tahu. Tetapi setahu saya berkualitas bagus. Saya juga belum nyoba. Nanti saya mau minta contoh, nyoba masaknya,\" kata Edy Yusuf. (nop/ais)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: