Soal Pemotongan Insentif Kader PPKBD, Begini Klarifikasinya

Soal Pemotongan Insentif Kader PPKBD, Begini Klarifikasinya

radarlampung.co.id - Pemotongan insentif kader Sub Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Daerah (PPKBD) Kelurahan Pahoman, Enggal, Bandarlampung, tetap dibantah.

Bantahan itu disampaikan dalam bentuk klarifikasi bersama yang dilakukan kader PPKBD Yenni Bastian, didampingi Lurah Pahoman Teguh Djayadi, Camat Enggal Syamsurizal dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Yurida.

Yenni menyebut bahwa dirinya telah melakukan koordinasi dengan para kader yang menerima insentif Rp600 ribu per semester untuk menyisihkan sebesar Rp350 ribu guna keperluan bersama.

Menurut dia, potongan tersebut diperuntukan untuk dana pakaian batik seragam Rp100 ribu, Buku-buku pencatatan kader Rp100 ribu, dana sosialisasi atau kas Rp100 ribu dan Rp50 ribu untuk dana transport bagi akseptor KB.

\"Kegunaan dana-dana itu dari kita untuk kita. Seragam juga telah kita berikan karena biar kompak, karena kalau mau pakai seragam lama, ada kader yang baru tidak punya, jadi kita putuskan buat kekompakan,\" jelasnya kepada Radarlampung.co.id di Kantor Kelurahan Pahoman, Jumat (20/9).

Berdasarkan patauan, beberapa kader terlihat hadir dalam agenda klarifikasi tersebut. Namun sebagian lainnya ternyata menurut penelusuran memang tidak diundang.

Ketika wartawan ini meminta hasil berita acara yang meraka bikin saat pertemuan itu untuk di foto. Lurah bersama pengurus lainnya menolak permintaan wartawan.

Secara sekilas, berdasarkan berita acara sebanyak 34 orang melakukan penandatanganan berita acara. Padahal dari hasil penelusuran bahwa tak semuanya kader yang menghadiri kegiatan tersebut.

Benar saja, salah satu sumber yang merupakan kader PPKBD Pahoman mengatakan bahwa dirinya tidak diundang dalam pertemuan tersebut. “Padahal kan saya masih menjadi kader, kader PPKBD,\" pungkasnya. (apr/kyd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: