Soal Pemotongan Insentif, Kadis PPKBD Tunggu Panggilan Inspektorat

Soal Pemotongan Insentif, Kadis PPKBD Tunggu Panggilan Inspektorat

RADARLAMPUNG.CO.ID - Inspektorat Kota Bandarlampung berjanji mengusut temuan pemotongan insentif kader Posyandu, Puskeskel, sub BKB dan sub PPKBD Pahoman yang dilakukan oknum kader.

Namun berdasarkan keterangan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Daerah (PPKBD) Yurida, Inspektorat hingga saat ini belum melakukan komunikasi atau meminta klarifikasinya.

\"Belum (ada yang turun). Kalaupun dipanggil (menghadap) inspektorat, kami siap. Harus datang, engga bisa engga mau. (komunikasi dengan inspektur) sampai saat ini belum. Enggak bisa dong, kita yang kesana, mereka yang panggil kita,\" katanya kepada Radarlampung.co.id, Selasa (24/9).

Dalam kesempatan itu, Yurida menyampaikan baginya kegiatan pemotongan tersebut dilakukan para kader lantaran selama ini memang tidak ada anggaran lain dari dinas untuk memenuhi ATK organisasi dan seragam para kader.

\"Banyak orang itu empat lima seragam. Ini cuma satu seragam tapi ribut-ribut begini. Karena yang dikasih pak wali cuma empat tahun yang lalu. Di tempat lain itu, dua tiga banyak genti-genti seragam. Beli buku mereka buku-bukunya bagus. Jadi uang itu untuk mereka belikan itu, karena tidak ada anggarannya untuk beli itu,\" ujarnya.

Sedangkan, menurut keterangan Kepala Dinas Kesehatan Bandarlampung Edwin Rusli mengaku, kalau sampai saat ini pihaknya belum memanggil Yenni Bastian terkait dugaan pemotongan insentif karena akan ditangani langsung oleh inspektorat.

\"Kata inspektur pas ketemu saya, ia yang akan menindaklanjuti. Ketemu dengan saya kemarin. Katanya ia akan panggil oknum itu (Yenni). Apa hari ini atau besok saya belum tahu. Saya belum ketemu lagi dengan inspektur,\" ungkapnya, Selasa (24/9).

Karena itu, Edwin menyatakan akan menunggu informasi hasil investigasi yang dilakukan oleh inspektorat. Sebab, dirinya tidak bisa langsung melakukan pengecekan kepada oknum yang bersangkutan terkait kasus tersebut.

Saat mendatangi ruang kerja Inpektur Inspektorat Bandarlampung M. Umar, yang bersangkutan sedang dinas luar. Beberapa kali panggilan dan pesan wartawan diabaikan hingga akhirnya nomor kontaknya tidak dapat dihubungi lagi.

Kemudian, Radarlampung.co.id juga mencoba menemui Inspektur Pembantu (Irban) Wilayah III, sama juga. Dua kali mencoba ke ruangan juga tidak bertemu. Berdasarkan keterangan tim Irban III yang berada di tempat, berangutabtengah dinas luar.

Lagi-lagi, ketika wartawan menanyakan keberadaan, para staf yang berada di ruangan membisu. Lalu, wartawan menanyakan apakah kasus dugaan pemotongan Insentif Kader di Pahoman telah dilakukan proses penyelidikan. Salah satu staf hanya bilang, \"Kami tidak bisa memberikan keterangan karena masih dalam proses penyelidikan,\" singkatnya.

Sebelumnya, Inspektur Insepktorat Kota Bandarlampung M. Umar menegaskan, dirinya akan turun langsung terkait temuan tersebut agar kasus yang dilakukan oleh oknum kader tidak berlarut-larut.

\"Secepatnya saya akan melakukan pengusutan terkait temuan ini. Besok saya coba tanyakan langsung ke kepala dinas kesehatan, kepala dinas PPKB, lurah dan yang terkait,\" katanya, Minggu (22/9). (apr/red/kyd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: