Iklan Bos Aca Header Detail

Kelompok Bahan Makanan Sumbang Deflasi Tertinggi Kota Bandarlampung

Kelompok Bahan Makanan Sumbang Deflasi Tertinggi Kota Bandarlampung

radarlampung.co.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung mencatat Kota Bandarlampung mengalami deflasi sebesar 0,18 persen di bulan September 2019. Di mana, kelompok bahan makanan menyumbang deflasi tertinggi sebesar 3,06 persen. ”Dari tujuh kelompok pengeluaran di kota Bandarlampung, hanya kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi atau penurunan indeks sebesar 3,06 persen,” kata Kepala BPS Lampung Yeane Irmaningrum saat jumpa pers di kantornya, Selasa (1/10). Sebaliknya, enam kelompok lainnya mengalami inflasi atau kenaikan indeks yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 6,07 persen, kelompok sandang 0,48 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,25 persen. Kemudian, kelompok kesehatan 0,22 persen, kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan 0,11 persen, serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,06 persen. ”Kelompok pendidikan mengalami kenaikan indeks, karena di bulan itu anak-anak sudah mulai masuk sekolah,” ujar Yeane. Sementara itu, beberapa komoditi yang dominan memberikan andil dalam pembentukan deflasi atau menahan laju inflasi bulan September 2019 di antaranya, cabai merah 0,50 persen, bawang merah 0,8 persen, tomat sayur 0,05 persen, dan telur ayam ras 0,03 persen. Selanjutnya, komditi cabai rawit 0,03 persen, ketimun 0,02 persen, petai 0,02 persen, bawang putih 0,02 persen, cung kediro 0,01 persen, serta ayam hidup 0,01 persen. Di bulan September 2019, inflasi kota Bandarlampung menempati peringkat ke-33, dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Berdasarkan data, sebanyak 12 kota dari 82 kota tersebut mengalami inflasi dan 70 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Meulaboh sebesar 0,91 persen dan terendah terjadi di Watampone dan Palopo masing-masing sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,94 persen dan deflasi terendah terjadi di Surabaya sebesar 0,02 persen. Di bulan September 2019, berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point), Kota Bandarlampung mengalami inflasi sebesar 3,07 persen dan inflasi (year on year) adalah sebesar 3,68 persen. (ega/kyd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: