Antisipasi Blok Lapas tak Cukup, Diskes Siapkan Ruang Isolasi Warga Binaan

RADARLAMPUNG.CO.ID - Dinas Kesehatan Bandarlampung menyiapkan rumah sakit untuk mengantisipasi jika blok di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IA Bandarlampung tidak cukup menampung warga binaan yang diisolasi karena terkonfirmasi positif Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Bandarlampung Edwin Rusli mengungkapkan, untuk penambahan ruang isolasi di luar Lapas, itu hanya saran. Sebab para warga binaan tidak bergejala dan disediakan blok khusus isolasi.

\"Rencana isolasi di luar lapas sudah ada. Seperti di RS Unila, RS A. Dadi Tjokro Dipo, RS Urip Sumoharjo. Tapi kalau Lapas, lebih banyak diisolasi pada satu blok saja. Kita tetap lakukan kontrol dan pemeriksaan. Kalau kurang (ruangan) silahkan dirujuk. Tapi harus dijaga,\" kata Edwin, Rabu (26/5).

Menurut dia, beberapa warga binaan yang terkonfirmasi positif Covid-19 juga ada memiliki identitas Bandarlampung. \"(Warga binaan) yang positif ada dari Bandarlampung,\" ujarnya.

Diketahui, Lapas Kelas IA Bandarlampung kembali melakukan rapid test antigen kepada seluruh warga binaan dan petugas.

Total ada 400 warga binaan dan petugas yang dilakukan rapid test antigen. Rinciannya 170 petugas dan 230 warga binaan.

Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IA Bandarlampung Maizar menuturkan, ada 55 orang yang dinyatakan positif Covid-19. Untuk itu pihaknya juga sudah menyiapkan 12 blok untuk digunakan ruang isolasi.

\"Untuk saat ini memang seluruh (warga binaan) yang sudah dinyatakan positif kami isolasi,\" katanya, Senin (24/5).

Pada bagian lain Edwin mengungkapkan, angka penularan virus Corona sedang naik. Ditambah adanya kluster pemudik yang harus ditampung di rumah sakit seperti RS Urip Sumoharjo dan RS Unila.

\"Di Bandarlampung tidak ada kelurahan zona hijau. Yang ada oranye dan kuning. Sekarang untuk pemudik yang dirujuk ada di RS Urip Sumoharjo dan RS Unila. Asrama haji juga kita siapkan. Kalau di Unila, tersisa 12 ruangan yang masih bisa terisi untuk isolasi,\" tandasnya. (mel/ais)

Sumber: