Stimulus Ketenagalistrikan Ringankan Beban 1,1 Juta Pelanggan PLN di Lampung
RADARLAMPUNG.CO.ID - Perlindungan sosial melalui stimulus ketenagalistrikan pemerintah terbukti menjaga daya beli masyarakat dan pelaku usaha di tengah pandemi Covid-19. Stimulus tersebut telah banyak membantu lebih dari 33 juta pelanggan PLN yang tersebar di seluruh Indonesia, sejak dikucurkan pemerintah pada April 2020 hingga Juni 2021, dengan total stimulus yang disalurkan mencapai Rp19,91 triliun. Sementara untuk di Lampung, stimulus telah diterima lebih dari 1 juta pelanggan dengan total stimulus yang disalurkan mencapai Rp730 milyar pada April 2020 hingga Juni 2021. Khusus untuk pembebasan biaya beban, abonemen, dan pembebasan ketentuan rekening minimum, pemberian stimulus akan diberikan secara otomatis dengan memotong tagihan rekening listrik konsumen sosial, bisnis dan industri. Potongan sebesar 50 persen hanya diberikan untuk biaya beban/abonemen dan biaya pemakaian rekening minimum. \"Kami berharap stimulus listrik dari pemerintah ini dapat membantu masyarakat dan pelaku usaha untuk tetap bertahan dan produktif serta dapat meningkatkan daya beli masyarakat di tengah Pandemi Covid-19 yang belum usai ini,\" ujar General Manager PLN UID Lampung I Gede Agung Sindu Putra, Senin (23/8). Manajer Komunikasi dan TJSL PLN UID Lampung Junarwin mengatakan, pada awal Juli 2021, sejalan dengan penerapan masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, pemerintah telah menetapkan perpanjangan Program Stimulus Keringanan Pembayaran/Pembelian Listrik untuk Triwulan Ketiga dengan perkiraan anggaran sebesar Rp2,43 triliun. \"Pemerintah juga telah memperpanjang pemberian stimulus listrik hingga Desember 2021. Kami PLN siap menyalurkannya,\" imbuhnya. Adapun dalam memberikan layanan kepada pelanggan terkait stimulus, PLN membuka saluran pengaduan melalui aplikasi PLN Mobile yang dapat diunduh melalui Playstore atau AppStore. “Untuk pelanggan prabayar daya 450 VA, tidak perlu lagi mengakses token, baik di website maupun layanan Whatsapp stimulus akan langsung didapat saat membeli token listrik,” katanya. Sementara, salah satu pelanggan PLN, Paidi (45) warga Kemiling yang berprofesi sebagai buruh bangunan sangat berterima kasih atas perhatian pemerintah yang telah memberikan stimulus listrik melalui PLN. Pasalnya, selama pandemi Covid-19, pekerjaannya menjadi terganggu dan dirinya tidak bisa mencari penghasilan tambahan untuk keluarga akibat diberlakukannya pembatasan. \"Alhamdulillah kami sangat terbantu dengan adanya stimulus listrik ini, sudah meringankan beban kehidupan kami. Terima kasih banyak karena saya sudah mendapatkan subsidi, semoga dapat diperpanjang,\" harapnya. Senada, Dian (31), pemilik salah satu warung makan padang di Jalan Sukarno-Hatta Bandarlampung pun merasakan hal yang sama bahwa pandemi sangat mempengaruhi penjualannya. \"Dengan adanya keringanan pembayaran listrik PLN dari pemerintah, saya bisa menyisihkan untuk hal lain yang lebih penting. Semoga program keringanan ini masih berlanjut, itu sih keinginan kami,\" ungkapnya. Tidak berbeda yang dirasakan Suparti (47) produsen tahu tempe di Pringsewu mengatakan bahwa selama pandemi ini biaya operasionalnya naik yang disebabkan oleh harga kedelai yang melambung. Namun, dia bersyukur dengan adanya bantuan stimulus listrik dari pemerintah dapat meringankan bebannya. (rur/rls/sur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: