Kepala BKKBN: Kita Mesti Bangkit!

Kepala BKKBN: Kita Mesti Bangkit!

RADARLAMPUNG.CO.ID - Ada sedikit perbedaan antara Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dahulu dan saat ini. Bahkan, karena hal itu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo kerap dihadapkan pertanyaan yang sama. \"Satu pertayaan yang selalu saya terima dari tiap kunjungan saya kemanapun di Indonesia adalah mengapa BKKBN tidak seperti yang dulu?\" ujar Hasto saat konferensi pers The 1st Internasional Conference on Indonesia Family Planning and Reproductive Health, di Sahid Raya Hotel, Yogyakarta, Senin (30/9). Jawabannya, menurut Hasto ekosistem suasana penyelenggaraan pemerintahan di era dulu dan sekarang berbeda. Substansi yang diusung BKKBN dulu dan sekarang pun beda. \"Dulu ekosistemnya top down policy dari top leader di pusat sampai local government. Semua dikendalikan dari pusat. BKKBN memiliki lembaga di tingkat kabupaten/kota yang tidak tergantung pada bupati/wali kotanya,\" bebernya. Hasto lantas mengambil contoh pada sektor pasokan alat kontrasepsi (alkon). Dulu, kata Hasto, bisa langsung menurunkan pasokan alkon. Sementara, sekarang ada sistem yang lebih panjang dari Kepala Perwakilan Provinsi BKKBN ke seluruh pemda di tingkat kabupaten/kota. \"Jadi yang mesti dipahami adalah ekosistemnya berbeda. Namun demikian spiritnya sama. Kita mesti bangkit,\" ajaknya. Pertanyaannya adalah, apa yang bisa menjadi senjata untuk bisa bangkit kembali? Jawabannya: Indonesia punya kekuatan yang tidak dimiliki negara lain, yaitu keluarga yang sangat solid. \"Keluarga di Indonesia itu adalah home base bagi anggota keluarganya. Makanya jika ingin menurunkan infant dan maternal mortality dan meningkatkan kesejahteraan, bisa kita lakukan melalui keluarga,\" ucapnya. Lebih jauh, menurutnya Indonesia masih memiliki modal besar lainnya. Yaitu semangat gotong royong. \"Filosofi kita adalah: asih, asuh, asah. Saling mengasihi dengan kasih sayang, mengasuh sehingga tidak ada kekurangan gizi hingga tumbuh menjadi manusia yang kuat, serta mengasah sampai tajam dengan soft, hard, dan life skill hingga menjadi cerdas,\" pungkasnya. (sur) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: